![]() |
Salah satu meteor pada peristiwa hujan meteor di atas Gunung Bromo, Indonesia. Kredit: Justin Ng |
Namun, ada kabar baik bagi para pengamat langit. April ini akan menjadi awal dari "musim hujan meteor". Mengapa kami sebut demikian? Sebab dari April hingga Desember mendatang, setidaknya akan ada satu peristiwa hujan meteor per bulannya. Seru, kan?
Sebelum itu, sudah tahukah Anda apa itu hujan meteor? Apakah berbahaya? Tentu tidak sama sekali. Hujan meteor adalah fenomena astronomis yang terjadi ketika sejumlah meteor terlihat bersinar pada langit malam.
Meteor-meteor ini muncul dari serpihan benda luar angkasa yang dinamakan meteoroid, yang memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi.
Ukuran meteor umumnya hanya sebesar sebutir pasir, dan hampir semuanya hancur sebelum mencapai permukaan Bumi. Serpihan yang mencapai permukaan Bumi disebut meteorit. Hujan meteor umumnya terjadi ketika Bumi melintasi dekat orbit sebuah komet dan melalui serpihannya.
Berikut ini adalah jadwal hujan meteor pada "musim hujan meteor" yang sudah Info Astronomy rangkum:
April
Hujan meteor Lyrid. Puncaknya pada 22 April. Muncul dari rasi bintang Lyra. 18 meteor/jam (ZHR).
Mei
Hujan meteor Eta Aquarid. Puncaknya 7 Mei. Muncul di rasi bintang Aquarius. 60 meteor/jam (ZHR).
Juni
Hujan meteor June Bootids. Puncaknya 27 Juni. Muncul di rasi bintang Bootes. 10 meteor/jam (ZHR).
Juli
Hujan meteor Delta Aquarid. Puncaknya 30 Juli. Muncul di rasi bintang Aquarius. 20 meteor/jam (ZHR).
Agustus
Hujan meteor Perseid. Puncaknya 13 Agustus. Muncul di rasi bintang Perseus. 100 meteor/jam (ZHR).
September
Hujan meteor Aurigid. Puncaknya 1 September. Muncul di rasi bintang Auriga. 10 meteor/jam (ZHR).
Oktober
Hujan meteor Orionid. Puncaknya 22 Oktober. Muncul di rasi bintang Orion. 20 meteor/jam (ZHR).
November
Hujan meteor Leonid. Puncaknya 18 November. Muncul di rasi bintang Leo. 15 meteor/jam (ZHR).
Desember
Hujan meteor Geminid. Puncaknya 13 Desember. Muncul di rasi bintang Gemini. 120 meteor/jam (ZHR).
Hujan meteor wajib diamati dengan mata telanjang. Jangan mengamati lewat teleskop, karena medan pandang teleskop justru akan memperkecil kesempatan Anda untuk melihat meteor.
Untuk mengamati peristiwa hujan meteor, direkomendasikan mengamatinya setelah tengah malam, atau Anda bisa bangun tidur pada sepertiga malam jika tidak kuat begadang.
Pastikan langit cerah tanpa awan dan Anda berada di wilayah yang langitnya bebas polusi cahaya maupun polusi udara, seperti di pedesaan atau pegunungan.
Selamat berburu meteor!