Ilustrasi metode transit untuk menemukan Planet Luar Surya. Kredit: NASA |
Terlihat pada panjang gelombangnya, biasanya cahayanya memiliki terang cahaya kurang dari satu persejuta dibandingkan bintang induknya.
Di samping kesulitan intrinsik dari mendeteksi suatu sumber cahaya yang sangat kecil tersebut, bintang induk menyebabkan silau cukup besar untuk menyamarkan cahaya dari planet tersebut, sehingga menyulitkan pendeteksian.
Untuk alasan itu, saat ini teleskop biasa tidak mampu mendeteksi planet luar surya secara langsung, sehingga para astronom merancang beberapa metode untuk mendeteksi planet luar surya.
Metode-metode deteksi yang lazin digunakan
AstrometriAstrometri adalah cara yang tepat untuk mengukur posisi bintang di langit dan mengamati perubahan posisi bintang dari waktu ke waktu.
Jika sebuah bintang memiliki planet yang mengorbitnya, maka pengaruh gravitasi planet akan menyebabkan bintang tersebut bergerak dalam garis edaran yang kecil atau berbentuk bulat dari pusat masa.
Pergerakan bintang seperti inilah yang dicari para astronom dan dengan begitu dapat dideteksi bahwa ada planet luar surya kita yang mengorbit sebuah bintang tersebut.
Kecepatan radial atau metode Doppler
Kecepatan radial adalah kecepatan dari suatu benda dalam arah segaris dengan arah pandangan (menjauhi atau mendekati pengamat).
Gelombang yang dipancaakan (transversal maupun longitudinal; cahaya atau suara) dari suatu objek dengan kecepatan radial yang cukup akan mengalami efek Doppler sehingga frekuensinya akan berkurang jika menjauhi pengamat atau meningkat jika mendekati pengamat.
Kecepatan radial suatu bintang dan benda lainnya yang bercahaya namun berada dalam jarak yang jauh dapat diukur secara akurat dengan menggunakan spektrum beresolusi tinggi dan membandingkan panjang gelombang yang terukur yang disebut dengan garis spektrum, terhadap panjang gelombang yang didapatkan.
Kecepatan radial harus dibedakan dengan kecepatan orbital di mana benda bergerak terhadap suatu titik (atau benda lain) tanpa mengalami perubahan jarak antara keduanya.
Kecepatan radial suatu bintang dan benda lainnya yang bercahaya namun berada dalam jarak yang jauh dapat diukur secara akurat dengan menggunakan spektrum beresolusi tinggi dan membandingkan panjang gelombang yang terukur yang disebut dengan garis spektrum, terhadap panjang gelombang yang didapatkan.
Kecepatan radial harus dibedakan dengan kecepatan orbital di mana benda bergerak terhadap suatu titik (atau benda lain) tanpa mengalami perubahan jarak antara keduanya.
Dengan kata lain, benda tersebut bergerak mengelilingi titik (atau benda lain) seperti Bulan mengelilingi Bumi. Bulan selama bergerak mengelilingi Bumi, dikatakan memiliki kecepatan radial mendekati nol sepanjang gerakannya tidak mengakibatkan terjadinya perubahan jarak dari Bumi.
Metode Transit
Tehnik ini di gunakan untuk melihat tanda kecerahan sebuah bintang yang disebabkan ketika sebuah planet melintasi (atau transit) dipermukaan bintang yang menghalangi sebagian cahayanya.
Metode Transit
Tehnik ini di gunakan untuk melihat tanda kecerahan sebuah bintang yang disebabkan ketika sebuah planet melintasi (atau transit) dipermukaan bintang yang menghalangi sebagian cahayanya.
Teleskop antariksa Kepler milik NASA telah memperaktekkan metode ini dan mendapatkan hasil yang cukup besar, mendapatkan 2.700 kandidat yang berpotensial sebagai planet sejak pertama kali di luncurkan pada tahun 2009.
Para astronom juga mencari variasi kecerahan cahaya dalam waktu transit planet tertentu, karena dapat mengungkapkan adanya dunia lain yang mengorbit bintang yang sama.