Hujan meteor Quadrantid Januari 2014. Kredit: Steve Owen |
Hujan meteor ini merupakan hujan meteor tahunan yang terjadi mulai tanggal 31 Desember hingga 6 Januari, namun puncaknya adalah pada tanggal 4 Januari 2015 mendatang.
Apa sebab terjadinya hujan meteor Quadrantid?
Hujan meteor ini sudah diamati sejak 2 Januari 1825 oleh Antonio Brucalassi (Italia), akan tetapi penemuan tampaknya hujan meteor Quadrantid juga dilaporkan oleh Louis Francois Wartmann (Swiss) tanggal 2 Januari 1835 dan M. Reynier (Swiss) pada tanggal 2 Januari 1838.
Baru pada tahun 1839, hujan meteor ini diyakini merupakan hujan meteor tahunan ketika Adolphe Quetelet (Brussels Observatory, Belgia) dan Edward C. Herrick (Connecticut) melakukan pengamatan. Dan akhirnya hujan meteor yang terjadi di awal Januari ini pun memperoleh nama Quadrantids.
Nama "Quadrantid" berasal dari konstelasi (rasi bintang) kuno yakni Quadrans Muralis yang ditemukan di atlas bintang awal abad ke-19 di antara rasi Draco, Hercules dan Bootes.
Nama "Quadrantid" berasal dari konstelasi (rasi bintang) kuno yakni Quadrans Muralis yang ditemukan di atlas bintang awal abad ke-19 di antara rasi Draco, Hercules dan Bootes.
Konstelasi ini kemudian ditiadakan dari peta bintang bersama dengan beberapa konstelasi lainnya di tahun 1922 saat International Astronomical Union (IAU) mengadopsi 88 rasi yang dikenal untuk masuk dalam peta bintang modern.
Quadrantid kemudian “direlokasi” ke konstelasi Bootes setelah Quadrans Muralis tiada, dan tetap mendapat nama Quadrantid karena hujan meteor lainnya di bulan Januari juga sudah dikenal sebagai hujan meteor Bootids.
Hujan meteor Quadrantid terjadi akibat Bumi melintasi puing-puing (debris) yang ditinggalkan asteroid 2003 EH1. Ketika debris berupa debu dan kerikil itu mengarah ke Bumi, atmosfer Bumi menahannya.
Upaya penahanan oleh atmosfer akan menyebabkan tekanan yang sangat besar pada bagian terdepan debu dan krikil tersebut. Akibatnya debris itupun akan memanas dan terbakar dengan cepat, membentuk apa yang kita kenal sebagai meteor.
Dengan gerakan meteor yang cepat dan datang dari arah yang tidak diketahui, maka meteor akan lebih mudah terlihat dengan mata telanjang.
Dengan gerakan meteor yang cepat dan datang dari arah yang tidak diketahui, maka meteor akan lebih mudah terlihat dengan mata telanjang.
Penggunaan binokuler apalagi teleskop akan mempersempit medan pandang pengamat, sehingga makin mempersulit pengamatan hujan meteor.
Bagaimana cara mengamatinya?
Hujan meteor Quadrantid paling baik diamati mulai pukul 2:00 dinihari waktu lokal daerah Anda hingga Matahari terbit pada tanggal 4 Januari 2015.
Mengapa mesti dinihari? Bagi pengamat di Indonesia, hujan meteor Quadrantid akan tampak dari arah timur laut dan ia akan tampak setelah tengah malam atau setelah rasi Bootes terbit jam 2.00 dinihari. Dalam peta bintang modern, Quadrantid akan tampak di area pertemuan rasi Bootes, Hercules dan Draco.
Rasi bintang Bootes dan letak munculnya hujan meteor Quadrantid. Kredit: Corona |
Selamat berburu meteor dan merayakan tahun baru!
Referensi:
Langit Selatan
Kalender Astronomi
NASA