Ekspansi alam semesta sejak Big Bang hingga saat Anda membaca artikel ini. Kredit: NASA, WMAP. |
Perhatikan baik-baik gambar yang sering dicomot di atas. Gambar yang dimaksud bukanlah gambar bentuk alam semesta, melainkan grafik perbandingan luas alam semesta berbanding waktu. Atau grafik ekspansi alam semesta.
Grafik itu menunjukkan bahwa alam semesta kita semakin meluas atau berekspansi seiring berjalannya waktu. Jadi sama sekali tak terkait bentuk alam semesta. Lalu, bagaimana wujud alam semesta?
Yang ingin tahu bentuk alam semesta ini bukan cuma Anda, lho. Para astronom pun ingin tahu seperti apa alam semesta kita ini. Berdasarkan pengamatan, dalam skala besar, alam semesta berada dalam keadaan homogen dan isotropi serta pengamat tidak berada pada posisi yang istimewa di alam semesta.
Homogen memberi arti di manapun pengamat berada di alam semesta ia akan mengamati hal yang sama. Sedangkan isotropi artinya ke arah manapun pengamat memandang ia akan melihat hal yang sama. Dengan demikian tidak ada tempat istimewa di alam semesta. Model ini menyatakan bahwa alam semesta seharusnya mengembang dalam jangka waktu berhingga, dimulai dari keadaan yang sangat panas dan padat.
Wahana WMAP yang memetakan alam semesta menunjukkan semesta kita memiliki model alam semesta datar. Bukan terompet. Hasil pengamatan juga menunjukkan kalau alam semesta memuai dipercepat dengan area terluar bergerak menjauh dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Tapi bukankah dalam alam semesta datar laju pemuaiannya mendekati nol?
Alam semesta datar memang bisa memuai selamanya tapi tidak dengan kecepatan seperti itu. Karena itu para astronom menduga keberadaan energi gelap yang mendorong galaksi untuk saling menjauh.
Baca juga: Alam Semesta Memuai Melebihi Kecepatan Cahaya