Ilustrasi Voyager 1 di ruang angkasa. Kredit: NASA |
Voyager 1 memiliki tujuan untuk mengenalkan kebudayaan Bumi dan ingin mewakili manusia di Bumi kepada (jika ada) makhluk semesta lain tentang keberadaan kehidupan di planet kita.
Seperti informasi yang tertera pada situs web Misi Voyager, Voyager 1 kini berada pada jarak sekitar 20 triliun kilometer dari Bumi.
Ada yang spesial dari misi Voyager 1 ini. NASA menyematkan sebuah "Piringan Emas" yang berisi segala kebudayaan dan bahasa dari seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Piringan emas Voyager 1. Kredit: NASA |
Selain itu, piringan ini juga diisi dengan musik-musik pilihan dari berbagai kebudayaan dan zaman serta ucapan salam dalam 59 bahasa.
Berkas yang dimasukkan dalam piringan ini dipilihkan untuk NASA oleh tim yang diketuai Carl Sagan dari Universitas Cornell.
Dari ke-59 bahasa terpilih, ada Bahasa Indonesia yang berisikan salam dari penduduk Bumi yang berbunyi, "Selamat malam, hadirin sekalian. Selamat berpisah dan sampai bertemu lagi di lain waktu."
Pesan berbahasa Indonesia tersebut disuarakan oleh seseorang bernama Ilyas Harun. Ucapan salam tersebut dapat Anda unduh di sini.
Selain ucapan salam, ada juga suara Gamelan Pura Paku Alaman karya Mangkunegara IV yang dipimpin K.R.T. Wasitodipuro yang berjudul Puspawarna.
Ada juga foto penari Bali yang ikut disematkan pada Piringan Emas Voyager 1. Sayangnya, suara gamelan dan foto penari Bali tidak dirilis NASA di situs web Voyager.
Bangga? Tentu harus bangga. Bahasa dan kebudayaan kita ikut andil dalam misi Voyager 1 yang kini diperkirakan sudah mencapai batas luar tata surya kita.
Apa jadinya jika suatu saat ada makhluk luar Bumi yang mendengarkan rekaman suara tersebut? Sungguh menarik untuk ditunggu keberadaan mereka!