Saran pencarian

Ditemukan! Bintang Gagal yang Mengandung Air di Awannya

Ditemukan! Bintang Gagal yang Mengandung Air di Awannya
Ditemukan! Bintang Gagal yang Mengandung Air di Awannya
Katai Coklat berawan air. Kredit: NASA JPL
Info Astronomy - Seperti yang kita ketahui, air sangat penting bagi kehidupan. Setidaknya untuk kehidupan seperti di Bumi.


Para astronom baru-baru ini menemukan sebuah bintang katai coklat yang berjarak sekitar 7 tahun cahaya yang dapat menghasilkan bukti langsung pertama dari awan berair di luar tata surya kita.

Penelitian ini dipimpin oleh Jacqueline Faherty dari Carnegie Institution for Science dan hasil studinya telah diterbitkan dalam The Astrophysical Journal Letters.
 

Bintang katai coklat pada dasarnya adalah bintang gagal. Selama pembentukannya, para katai coklat ini tidak memiliki cukup energi untuk fusi nuklir di intinya. 

Tanpa 'bahan bakar' untuk berfusi itu, mereka mendingin secara signifikan dan menjadi kurang bercahaya.  

Katai coklat ini dinamakan WISE J085510.83-071442.5 (W 0855), memiliki suhu rata-rata -13°C. Ditemukan melalui teleskop Wide-field Infrared Survey Explorer (WISE) milik NASA pada April 2014. Ia juga merupakan bintang keempat yang terdekat ke Matahari kita.
 

Pencitraan langsung ke objek redup seperti W 0855 sangat sulit, karena silau dari bintang-bintang lainnya yang terlalu terang. 

Untungnya, W 0855 terletak cukup jauh dari bintang-bintang sekitarnya sehingga dapat dicitrakan secara langsung!

Bintang-bintang tetangga dekat Matahari. Kredit: NASA
Tim astronom NASA membuat pengamatan lebih lanjut atas penemuan Faherty menggunakan teleskop Magellan Baade di Chili, yang beroperasi dengan panjang gelombang optik dan inframerah. 

151 gambar yang diperoleh dari pengamatan lebih lanjut tersebut menghasilkan data bahwa W 0855 tampaknya memiliki suasana langit dengan 50% awan. Model komputer menunjukkan bahwa skenario yang paling mungkin saat ini adalah bahwa awan di sana merupakan campuran sulfida dan air es.

Hingga saat ini, W 0855 masih diteliti oleh para astronom. Penelitian akan berlangsung hingga tahun 2018 mendatang. Hal ini karena menunggu peluncuran teleskop pengamat planet baru milik NASA.

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.