Citra badai baru (putih) di Planet Uranus. Kredit: Keck Observatory |
Para astronom berhasil memotret amukan badai raksasa di Planet Uranus lewat Observatorium Keck di Hawaii.
Pada gambar di atas, di tanggal 5 Agustus 2014 tidak terlihat adanya badai. Namun berselang satu hari, 6 Agustus 2014 badai raksasa yang dahyat terlihat begitu mencolok.
Amukan badai raksasa di Uranus ini dapat mencapai kecepatan 250 meter per detik. Jika terjadi di Bumi, badai ini dapat memporak-porandakan pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan secara bersamaan.
Astronom mengatakan bahwa badai ini sangat mengerikan dan mengingatkan mereka pada fitur yang dijuluki "Berg", karena itu tampak seperti gunung es.
Berg pertama kali terlihat oleh salah satu pesawat ruang angkasa Voyager ketika terbang melintas pada tahun 1986.
Badai Berg bergerak di antara garis lintang selatan 32 dan 36 derajat antara tahun 2000 dan 2005. Setelah terlihat lebih terang pada tahun 2004, Berg bergerak menuju khatulistiwa dan menjadi lebih kuat, di mana ia bertahan sampai tahun 2009.
Badai terbesar dari badai yang baru terlihat ini bahkan lebih besar dari Berg yang kemungkinan membentang tinggi ke troposfer planet, dan bisa menjadi fitur yang hidup panjang di Uranus.
Badai terbesar dari badai yang baru terlihat ini bahkan lebih besar dari Berg yang kemungkinan membentang tinggi ke troposfer planet, dan bisa menjadi fitur yang hidup panjang di Uranus.