Saran pencarian

Planet Neraka Pengorbit Katai Merah

Planet Neraka Pengorbit Katai Merah
Planet Neraka Pengorbit Katai Merah
Ilustrasi. Kredit: NASA
Info Astronomy - Kehidupan tak sebanyak yang kita duga. Baru-baru ini, para astronom yang mencari planet layak huni menargetkan bintang katai merah untuk menjadi bintang induknya.

Hal ini dikarenakan bintang katai merah (red dwarf) adalah jenis bintang paling umum yang terdiri dari 80% dari bintang-bintang di alam semesta.

Namun studi baru menunjukkan bahwa cuaca antariksa yang ekstrim dapat mengupas atmosfer planet berbatu yang mengorbit di zona layak huni bintang katai merah tersebut.

"Sebuah planet yang mengorbit bintang katai merah menghadapi lingkungan antariksa yang ekstrim, di samping tekanan lain seperti penguncian gravitasi," kata Ofer Cohen dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics (CfA).

Cohen menjelaskan dan memaparkan studi terbaru ini di sebuah konferensi pers pada pertemuan American Astronomical Society ke-224 kemarin, 3 Juni 2014.

Bumi sebenarnya juga di lingkungan antariksa yang ekstrim, namun Bumi memiliki lapisan atmosfer yang dapat melindungi seluruh penguni Bumi dari kerasnya luar angkasa.

Sama seperti perisai pada Starship USS Enterprise dalam film Star Trek, medan magnet Bumi mengalihkan ledakan energi yang menghantam Bumi. Selain itu, jarak Bumi dari Matahari juga cukup jauh, 150 juta kilometer.

Mengenal Katai Merah
Bintang katai merah berukuran lebih kecil dan lebih dingin daripada Matahari kita. Ya, Matahari merupakan bintang juga. Salah satu bintang di alam semesta kita.

Untuk berada di zona layak huni sebuah katai merah, di mana suhu cukup hangat untuk air dalam bentuk cair, planet harus lebih dekat ke bintang induknya dibandingkan dengan jarak Bumi ke Matahari. Akibatnya, planet tersebut akan mengalami cuaca angkasa yang ekstrim.

Penelitian sebelumnya telah memelajari dampak flare dari katai merah tehadap planet di dekatnya. Sebaliknya, penelitian terbaru ini menguji pengaruh tiupan angin surya katai merah secara terus menerus.

Tim astronom menggunakan model komputer yang dikembangkan di University of Michigan untuk mewakili tiga planet yang mengitari sebuah katai merah dalam simulasi.

Mereka menemukan bahwa bahkan medan magnet seperti Bumi tidak bisa selalu melindungi permukaan planet di zona layak huni katai merah dari paparan radiasi bintang secara terus-menerus.

Meskipun ada saat-saat ketika perisai magnetik planet menguat, namun perisai lemah lebih berandil banyak ketimbang perisai kuat.

Cuaca antariksa yang ekstrim juga akan memicu penampakan aurora yang spektakuler. Aurora di planet yang mengorbit katai merah bisa 100.000 kali lebih kuat dari yang ada di Bumi, dan membentang dari kutub sampai mendekati khatulistiwa!

"Jika Bumi yang mengorbit katai merah, maka orang-orang di Jakarta bakal bisa melihat cahaya Aurora setiap malam," tambah Cohen.

"Namun hal buruknya, orang-orang di Benua Amerika akan berada dalam kegelapan karena penguncian gravitasi, sementara di sisi siang hari akan terpanggang karena panasnya suhu yang ekstrim."

Bersyukurlah memiliki Matahari!
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

2 komentar

  1. maksudnya penguncian gravitasi itu apa min?
    1. Penguncian gravitasi itu seperti Bulan dan Bumi. Wajah Bulan yang menghadap Bumi selalu sama. Walaupun Bulan sebenarnya juga berotasi, namun kala rotasinya sama dengan kala revolusinya, yakni 27,7 hari. Itulah gambaran penguncian gravitasi. :)
Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.