Saran pencarian

ANALISIS: Obyek Mirip Meteor Lintasi Jakarta & Sekitarnya

ANALISIS: Obyek Mirip Meteor Lintasi Jakarta & Sekitarnya
ANALISIS: Obyek Mirip Meteor Lintasi Jakarta & Sekitarnya
Obyek meteor di langit Jakarta pada senja 8 Juni 2014. Kredit: Gratia Mikha Wikita
Info Astronomy - Wuss! Meteor melintas langit Jakarta dan Sekitarnya. Saat itu, adzan Maghrib baru saja berkumandang, Matahari baru saja terbit di belahan Bumi lain, sebuah obyek berekor lewat begitu saja tanpa diminta.

Obyek yang diidentifikasikan sebagai meteor ini ternyata dilihat oleh banyak orang. Di akun Twitter @infoAstronomy saja banyak yang melaporkan jika melihatnya. Jadi, apa sebenarnya obyek tersebut?

Perlu diingat bahwa tulisan ini hanya analisis pertama kami untuk mengetahui benda apa yang melintas itu. Karena bisa saja itu asteroid atau sampah antariksa yang masuk ke atmosfer Bumi.

Asteroid
Bisa saja obyek meteor tersebut merupakan asteroid (atau lebih tepatnya pecahan asteroid) yang berukuran kecil yang terbakar di atmosfer Bumi. Asteroid ini berubah nama menjadi meteor saat masuk atmosfer Bumi.

Dugaan jika asteroid ini semakin kuat sebab ada asteroid sebesar 3 kali Patung Liberty yang melintasi Bumi hari ini (8/6).

Asteroid tersebut ditemukan pada 23 April 2014. Nama asteroid yang memintas ini adalah 2014 HQ124, berukuran sekitar 325 meter. Ia berjarak 3,3 kali jarak Bumi-Bulan dengan kecepatan 14 km/detik pada siang tadi.

Daya ledak asteroid 2014 HQ124 ini adalah 2000 megaton TNT atau 100 kali lebih besar dari ledakan bom Hiroshima & Nagasaki.

Jika asteroid ini mencium Bumi, maka dapat membentuk kawah selebar 5 kilometer atau dapat meluluh lantakan Jakarta-Bandung secara bersamaan.

Mengingat jarak asteroid 2014 HQ124 yang jauh, kecil kemungkinan jika asteroid ini penyebabnya. Bisa jadi asal meteor senja ini adalah dari asteroid lain, yang tidak terdeteksi sebelumnya.

Sampah Antariksa
Sampah antariksa adalah benda buatan yang mengitari Bumi selain satelit yang berfungsi. Sampah ini bisa berupa bekas roket (rocket bodies), serpihan (debris) dan lain-lain.

Jika dirata-ratakan, satu sampah antariksa jatuh setiap hari sejak awal peluncuran satelit tahun 1957. Kebanyakan sampah ini berupa pecahan roket atau satelit yang habis terbakar di atmosfer.

Hanya sepertiga dari 20 ribuan sampah yang jatuh berukuran cukup besar sehingga mampu bertahan sampai ke permukaan Bumi. Benda-benda tersebut umumnya jatuh di daerah tak berpenduduk sehingga tidak membahayakan.

Berdasarkan data dari Pusat Standar dan Inovasi Antariksa tahun 2008, jumlah satelit buatan yang mengitari Bumi kurang lebih sebanyak 13.000 satelit dengan proporsi hanya 3.500 satelit yang berfungsi.

Dengan kata lain, 75% dari satelit yang mengitari Bumi adalah sampah. Oleh karena itu, julukan sampah antariksa atau space junk sangat tepat untuk menggambarkan keadaan antariksa kita saat ini.

Peristiwa jatuhnya rongsokan satelit buatan tersebut ke Bumi juga kerap terjadi. Mungkin saja meteor yang melintas senja tadi merupakan sampah antariksa. Who knows.

Terlepas dari itu, semoga saja obyek meteor yang melintas di langit senja tadi tidak jatuh di wilayah padat penduduk atau kalau bisa terbakar habis di atmosfer.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.