Kredit: NASA |
Info Astronomy telah merangkum beberapa peristiwa astronomi pada bulan Mei 2014 ini dalam sebuah ulasan yang menarik. Silakan disimak di bawah ini.
5 Mei 2014: Hujan Meteor Eta Aquarid
Eta Aquarid adalah sebuah hujan meteor yang berintensitas rendah. Hanya akan ada 10 meteor per jam saat puncaknya pada 5 Mei 2014.
Anda dapat mengamati hujan meteor Eta Aquarid mulai pukul 1:00 dinihari waktu setempat rumah Anda di rasi bintang Aquarius di langit Timur.
Hujan meteor ini tidak berbahaya. Anda tidak memerlukan teleskop untuk mengamati, cukup dengan mata telanjang saja. Karena pergerakan meteor yang cepat, pakai teleskop justru akan mengganggu.
7 Mei 2014: Komet 209P/LINEAR di perihelion
Kita kedatangan komet baru! Bernama komet 209P/LINEAR. Komet ini bakal mencapai jarak terdekat dengan Matahari (disebut perihelion) pada 7 Mei 2014 dalam jarak 0,97 SA.
Magnitudo komet ini saat perihelion mencapai +13, masih terlalu redup untuk dilihat dengan mata telanjang. Namun jika Anda punya teleksop, Anda bisa menemukannya di dekat rasi bintang Ursa Major pada pukul 18:00 waktu lokal.
11 Mei 2014: Oposisi Saturnus
Inilah saat paling tepat untuk mengobservasi planet cincin. Saturnus akan berada satu garis lurus dengan Bumi dan Matahari di tata surya dan membuat jarak terdekatnya dengan Bumi.
Walaupun dekat, dekat di sini adalah dalam pandangan astronomis. Jaraknya masih cukup jauh dari Bumi, yakni 9,65 SA (1 SA = 150.000.000 kilometer).
14 Mei 2014: Okultasi Saturnus
Bulan akan menggerhanai Saturnus pada pukul 19:28 WIB. Namun peristiwa okultasi ini hanya bisa diamati di Australia dan Selandia Baru.
Indonesia juga tetap bisa menyaksikannya, tetapi tidak dalam fase gerhananya melainkan hanya Bulan yang berada di dekat Saturnus.
14 Mei 2014: Bulan Purnama
Fase Bulan Purnama pada Mei 2014 sebenarnya akan terjadi pada tanggal 15 Mei 2014 pada pukul 2:16 WIB. Namun kita bisa mengamati Bulan mendekati Purnama mulai pukul 18:00 waktu lokal pada 14 Mei 2014.
Fase Bulan Purnama terjadi saat Matahari-Bumi-Bulan berada dalam satu garis lurus. Karena letak Bulan yang tidak benar-benar segaris lurus maka tidak terjadi Gerhana Bulan.
24 Mei 2014: Badai Meteor (belum dapat dipastikan)
Dini hari pada tanggal 24 Mei 2014, Bumi akan melewati bidang puing-puing yang ditinggalkan oleh komet 209/P LINEAR.
Para astronom memprediksikan bahwa interaksi ini dapat menyebabkan ledakan singkat namun intens dari aktivitas meteor yang bisa berkisar dari puluhan hingga ratusan meteor per jam.
Memang belum dipastikan, tapi banyak model matematika yang memprediksi bahwa fenomena ini bisa menjadi fenomena hujan meteor yang paling intens yang terjadi lebih dari satu dekade terakhir. Kita tunggu saja.
Nah, itulah beberapa peristiwa astronomi pada Mei 2014 ini yang dapat diamati dengan mata telanjang ataupun menggunakan teleskop. Selamat mengamati!
Nah, itulah beberapa peristiwa astronomi pada Mei 2014 ini yang dapat diamati dengan mata telanjang ataupun menggunakan teleskop. Selamat mengamati!