Peta hari tanpa bayangan Maret 2014. Klik untuk memperbesar. Kredit: Ma'rufin Sudibyo, 2014 |
Tatkala hal itu terjadi, maka pada puncak kulminasinya (puncak tengah hari) Matahari akan berkedudukan tepat di titik zenith, atau sederhananya tepat di atas kepala kita bila sedang berdiri atau duduk dan menatap ke kejauhan.
Pada saat itu semua benda yang disinari Matahari akan kehilangan bayang-bayangnya. Sehingga hari terjadinya peristiwa tersebut dinamakan hari tanpa bayang-bayang Matahari.
Peristiwa hari tanpa bayang-bayang Matahari dapat terjadi di manapun di Indonesia, bukan hanya terbatas di kota Pontianak (Kalimantan Barat) dan kota-kota lainnya di sepanjang garis khatulistiwa saja.
Hanya saja tanggal dan jam terjadinya peristiwa ini berbeda dari satu tempat ke tempat lainnya, apalagi bila tempat-tempat tersebut tidak berada dalam satu garis lintang yang sama.
Foto di atas adalah peta sederhana tentang tanggal dan jam kejadian hari tanpa bayang-bayang Matahari di seluruh Indonesia, semenjak 28 Februari hingga 4 April 2014.
Sumbu datar menunjukkan titik-titik koordinat yang mengalami hari tanpa bayang-bayang Matahari pada tanggal yang sama, sebaliknya sumbu tegak (garis putus-putus) menunjukkan titik-titik koordinat yang mengalami peristiwa tersebut pada jam yang sama (dalam WIB).
Contoh penggunaan
Garis tanggal 5 Maret 2014 dan garis jam 12 WIB berpotongan pada satu titik di sebelah timur Jakarta, nampaknya di perairan pesisir Karawang (Jawa Barat).
Sehingga titik tersebut mengalami hari tanpa bayang-bayang Matahari pada 5 Maret 2014 pukul 12:00 WIB. Sementara DKI Jakarta mengalami hal yang sama pada pukul 12 WIB lebih sedikit.
Info oleh Muh. Ma'rufin Sudibyo