Matahar di langit Jakarta (4/3). Kredit: Riza Miftah Muharram |
Perjalanan matahari itu disebabkan oleh kemiringan sumbu rotasi Bumi terhadap bidang edar Matahari. Kemiringan sebesar 23,5 derajat inilah yang membuat tampak berayun sepanjang tahun Matahari.
Selama perjalanan tersebut, Matahari menyinggahi berbagai kota di Bumi. Persinggahan dilakukan bergilir sesuai posisi lintang kota di bola Bumi.
Pontianak, misalnya, yang berada pada lintang 0 derajat, mendapat kesempatan disinggahi Matahari sebanyak dua kali dalam setahun.
Peta hari tanpa bayang-bayang Matahari. Kredit: Muh. Marufin Sudibyo |
Sumbu datar menunjukkan titik-titik koordinat yang mengalami hari tanpa bayang-bayang Matahari pada tanggal yang sama, sebaliknya sumbu tegak (garis putus-putus) menunjukkan titik-titik koordinat yang mengalami peristiwa tersebut pada jam yang sama (dalam WIB).
Sehingga titik tersebut mengalami hari tanpa bayang-bayang Matahari pada 5 Maret 2014 pukul 12:00 WIB. Sementara DKI Jakarta mengalami hal yang sama pada sekitar pukul 12:04 WIB.
Apa dan Bagaimana
Lenyapnya bayangan benda terjadi karena perspektif pencahayaan. Sumber cahaya yang berada di atas benda seperti tabung atau balok maka bayangan akan jatuh di alasnya.
Jika sumber cahaya bergeser sedikit saja, bayangan akan bergeser keluar dari alas. Bayangan serta-merta terbentuk.
"Pada hari tanpa bayangan, Matahari persis di atas kepala sehingga bayangan jatuh di bawah bangunan," kata Profesor Thomas Djamaludin, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Karena jatuh di bawah benda, bukan berarti bayangan benar-benar menghilang. Jika benda tersebut memiliki penampang alas lebih kecil ketimbang penampang atas, maka bayangan tetap bisa terlihat. Hal ini bisa diamati pada pohon.
Saat matahari tepat di titik tertinggi langit Jakarta pada Rabu, 5 Maret 2014 nanti, rimbun daun pepohonan akan menghasilkan bayangan di tanah.
"Pada hari tanpa bayangan, Matahari persis di atas kepala sehingga bayangan jatuh di bawah bangunan," kata Profesor Thomas Djamaludin, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Karena jatuh di bawah benda, bukan berarti bayangan benar-benar menghilang. Jika benda tersebut memiliki penampang alas lebih kecil ketimbang penampang atas, maka bayangan tetap bisa terlihat. Hal ini bisa diamati pada pohon.
Saat matahari tepat di titik tertinggi langit Jakarta pada Rabu, 5 Maret 2014 nanti, rimbun daun pepohonan akan menghasilkan bayangan di tanah.
Karenanya, bayangan tak benar-benar menghilang pada hari Rabu nanti di Jakarta.