Erupsi Matahari pagi ini (18/2). Kredit: NASA |
Solar Dynamics Observatory milik Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah menangkap gambar resolusi tinggi dari erupsi yang bisa Anda lihat di atas.
Karena lokasi erupsinya di ekstremitas Barat Matahari, erupsi ini tidak mengirim CME (Coronal Mass Ejection) menuju Bumi.
Namun, ada efek lain pada planet kita: emisi gelombang radio pendek terdeteksi secara statis, sebuah peristiwa yang disebut ledakan radio tipe II.
Berikut cara kerjanya: erupsi Matahari mengirim gelombang kejut melalui atmosfer Matahari. Gelombang kejut memicu ketidakstabilan plasma di korona Matahari yang memancarkan emisi radio yang kuat.
Suara "gemuruh" dari emisi radio ini dideteksi oleh observatorium Matahari dan stasiun radio di seluruh planet kita yang mengalami siang hari.
Berdasarkan sapuan frekuensi radio dari 20 MHz ke 500 MHz, analis memperkirakan kecepatan gelombang kejut hingga 776 km/detik atau 1,7 juta mil/jam.
Erupsi Matahari hari ini tidak berbahaya bagi kehidupan di Bumi. Jadi, tidak perlu khawatir dan jangan lebay.