Saturnus "tanpa" cincin. Kredit: NASA |
Kemudian kita menjadi tahu bahwa hilangnya cincin ini karena Bumi melintasi "bidang cincin” (ring plane crossing) Saturnus.
Ketika sedang dalam perjalanannya mengelilingi Matahari, Saturnus membelokkan cincinnya menjadi sejajar dengan garis pandang dari Bumi setiap 14-15 tahun sekali.
Karena cincinnya sangat tipis, mereka tidak bisa teramati jika dilihat melalui teleskop kecil dan akan terlihat menghilang. Seperti yang diamati Galileo.
Di zaman modern, wahana ruang angkasa Cassini yang mengorbit Saturnus juga melintasi bidang cincin Saturnus.
Serangkaian gambar dari wahana Cassini saat melintasi bidang cincin Saturnus pada bulan Februari 2005 digali kembali dari arsip gambar mentah Cassini oleh astronot amatir asal Spanyol Fernando Garcia Navarro.
Gambar diatas menunjukkan bidang cincin tipis Saturnus muncul dalam warna biru, pita dan awan diatmosfer atas Saturnus muncul dalam warna emas.
Rincian cincin Saturnus bisa dilihat dalam bayang-bayang gelap yang tinggi di bagian atas gambar ini. Salah satu satelit alami bernama Titan milik Saturnus muncul sebagai benjolan pada cincin.