Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Aurora Muncul di Jakarta Tahun 1909? Hoax!

Aurora Muncul di Jakarta Tahun 1909? Hoax!
Diedit oleh: Riza Miftah Muharram
Info Astronomy - Pernah membaca informasi bahwa fenomena alam bernama aurora muncul di langit Jakarta pada tahun 1909? Kami yakin, Anda pasti langsung percaya tanpa mau cari tahu benar atau tidaknya.

Kebanyakan dari orang Indonesia, terlalu mudah percaya akan suatu informasi yang entah benar atau tidak. Seperti informasi aurora di Jakarta ini.

Setelah Info Astronomy telusuri, tidak ada data valid yang dapat membuktikannya. Iya, satupun tidak ada. Mari kita kenali dulu apa itu aurora.

Aurora adalah cahaya yang memendar di langit yang sering nampak pada belahan bumi Utara dan Selatan. Pendaran cahaya aurora semakin terasa pada daerah yang mendekati kutub dan berasal dari sabuk radiasi Van Allen.

Sabuk radiasi Van Allen merupakan daerah yang memiliki partikel energi terbesar dari angin matahari yang berhembus menjauhi inti matahari dan ditangkap oleh medan magnet Bumi.

Sabuk radiasi Van Allen bagian luar bermuatan proton, sedangkan bagian dalamnya bermuatan elektron. 

Saat terjadi aurora, elektron-elektron menuju ke arah Bumi dengan gerakan spiral, terutama ke arah kutub di sepanjang garis medan magnet dan bertemu dengan ion-ion yang terdapat di dalam thermosfer, sehingga menghasilkan emisi cahaya.

Cahaya pada aurora diemisikan antara ketinggian terbawah (80-105 kilometer) hingga level teratas (200 kilometer) di atas permukaan Bumi.

Angin matahari akan terjadi jika terjadi benturan keras antara elektron dan proton hasil emisi matahari tersebut, yang keluar dari gaya gravitasi matahari dan menuju ke angkasa dengan kecepatan 1 juta kilometer/jam) dalam bentuk plasma yang kemudian dikenal sebagai angin matahari (solar wind).

Jika partikel yang bermuatan ini menuju ke arah Bumi, maka akan berinteraksi dengan medan magnet, sehingga terjadi penguraian partikel.

Pada saat elektron dari magnetosfer dimasukkan ke dalam atmosfer bagian atas, maka akan terjadi benturan dengan atom dan molekul gas yang terdapat di sana.

Proses yang terjadi antara lain perpindahan energi dari partikel berenergi tinggi dari megatosfer menjadi molekul gas dari atmosfer, yang mengalami efek kejut dan mengalami lompatan menuju level energi yang lebih tinggi.

Pada saat molekul gas kembali ke keadaan normal, yakni dengan level energi yang biasa, maka keluarlah energi radiasi selama proses ini berlangsung.

Beberapa radiasi dapat berbentuk spektrum yang dapat dilihat dengan kasat mata, membentuk dua jenis aurora: Aurora Borealis di belahan bumi Utara dan Aurora Australis di belahan bumi Selatan.

Intinya adalah, aurora adalah interaksi antara partikel dari matahari yang membentur medan magnet Bumi. Karena medan magnet Bumi hanya ada di kedua kutub Bumi, maka Indonesia (yang ada di khatulistiwa) tidak bisa menyaksikan aurora.

Silakan lihat video proses pembentukan aurora di bawah ini:

Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.