Komet 209P/LINEAR dipotret pada 25 Apri 2009. Kredit: Michael Jagger |
Hujan meteor adalah bagian dari peristiwa alam semesta, saat Bumi melintasi wilayah bekas orbit sebuah komet atau asteroid.
Pada tahun 2004, komet 209P/LINEAR ditemukan. Komet 209P/LINEAR berada pada titik terdekat Matahari -- disebut perihelion -- pada tahun 2009 dan akan berada pada titik terdekat lagi pada awal Mei 2014.
Dan pada malam 24 Mei 2014 -- jika prediksi benar -- mungkin puing-puing dari komet ini akan masuk ke atsmosfer Bumi. Sehingga akan muncul badai meteor yang lumayan besar di langit.
Hujan meteor Geminid 2013. Kredit: Universe Today |
Sebuah proyek Lincoln yang merupakan penelitian asteroid dekat Bumi (LINEAR), menemukan komet kecil dan agak redup ini pada tanggal 3 Februari 2004.
International Astronomical Union (IAU), sebuah lembaga untuk menamai obyek semesta, memberikannya kode nomor 209P pada tanggal 12 Desember 2008.
P209/LINEAR adalah komet periodik, yaitu, orbitnya mengelilingi matahari relatif pendek sehingga kita melihat komet mendekati Matahari lagi dan lagi.
Orbit komet 209P/LINEAR membawanya dekat Matahari hanya dalam waktu 5 tahun. Perihelion berikutnya akan 6 Mei 2014.
Yang menarik adalah bahwa perhitungan orbit P209/LINEAR menunjukkan bahwa pada 24 Mei 2014 puing-puing yang ditinggalkan oleh komet mungkin memasuki atmosfer kita dan terbakar, menciptakan hujan meteor baru.
Di mana lokasi terbaik untuk mengamatinya?
Puncak hujan meteor baru ini adalah pada 24 Mei 2014. Meteor akan memancar dari konstelasi Camelopardalis. Dengan begitu nama hujan meteor baru ini adalah hujan meteor Camelopardalid.
Rasi bintang Camelopardalis. Kredit: Starry Night Software |
Adapun waktu yang diprediksi dari hujan meteor Camelopardalid ini adalah mulai tengah malam pada 24 Mei 2014 sampai Matahari terbit. Bisa diamati dengan mata telanjang. Dianjurkan tidak pakai teleskop.
Selamat mengamati!