Foto sebelum dan sesudah, penampakan batu 'donat' di Mars. Kredit: NASA, Jet Propulsion Lab. |
Opportunity adalah robot penjelajah Planet Merah yang lebih dulu mendarat di sana sebelum robot penjelajah Curiosity. Warna batu itu putih, dengan warna kemerahan di tengahnya. Bentuknya mirip donat isi jeli.
Kabar munculnya batu misterius itu disampaikan pemimpin ilmuwan Mars Exploration Rover NASA, Steve Squyres dari Cornell University yang bertugas di Jet Propulsion Laboratory dalam acara yang digelar untuk merayakan 1 dekade penjelajah kembar Spirit dan Opportunity.
Misi Spirit sendiri sudah berakhir pada 2010 lalu karena kehilangan 2 rodanya, sementara Opportunity masih 'sehat' dan mampu menjelajah. Apapun, keduanya jauh melampaui target awal misi mereka yang hanya 90 hari.
Squyres membahas temuan terbaru, diduga gips di dekat tepi kawah Endeavour --wilayah Meridiani Planum yang dijelajahi Opportunity sejak 2011 dan penemuan tanah liat yang mungkin terbentuk di lingkungan yang basah di derajat keasaman (pH) netral Mars di masa lalu.
Kemudian, Squyres mengumumkan temuan batu aneh tersebut. "Mars kembali memamerkan temuan baru pada kita," kata dia seperti dikutip dari SPACE.com.
Dari mana batu itu muncul, masih misterius. Opportunity mengambil foto di titik yang sama di Mars, selang 12 hari. Kamera pertama si rover hanya menunjukkan batuan tandus pada hari misi SOL 3528 (dalam waktu Mars), namun di hari ke-3540, di lokasi yang sama muncul batu mirip donat itu.
Ada dua teori tentang dari mana batu yang disebut 'Pinnacle Island' itu berasal. Dan tak ada satupun yang menyimpulkan dugaan adanya Dunkin' Donuts intergalaksi.
Salah satu teori menyebut, Opportunity menggeser batu itu dengan salah satu rodanya. "Mungkin, entah bagaimana, salah satu roda Opportunity berhasil mencungkil batu itu dari tanah dan menempatkannya di posisi itu," kata Squyres.
Alternatif lain, ada lubang berasap di dekat lokasi tersebut. Dan batuan tersebut bisa jadi adalah bagian dari kawah atau material yang terdorong ke permukaan.
Opportunity saat ini sedang giat menelaah batu misterius itu, mengukur, mengambil gambarnya. Instrumen dalam rover itu menunjukkan pada pada ilmuwan bagwa bagian 'jeli merah' adalah sesuatu yang belum pernah mereka saksikan sebelumnya.
"Mengandung sulfur dan magnesium tinggi. Juga dua kali mengandung lebih banyak mangan dari yang pernah terlihat dalam apa pun di Mars," kata Squyres.
Belum ada yang tahu, mengapa demikian. "Kami benar-benar bingung, ini kesempatan yang menarik, setiap orang dalam tim saling beradu pendapat dan berselisih," tambah dia.
Selama Opportunity masih bisa menjelajah, para ilmuwan dan penduduk Bumi akan belajar hal-hal yang belum diketahui dari Mars, khususnya dari Kawah Endeavor -- salah satunya keberadaan mineral lempung yang terbentuk dalam kondisi berair.
Menunjukkan bahwa air dengan pH netral pernah ada di sana -- yang kondusif untuk kehidupan mikroba. Jika mereka benar-benar ada.
Selain Opportunity, NASA juga menugaskan robot penjelajah Curiosity yang mendarat di Planet Merah pada 2012, yang dilengkapi instrumen lebih canggih. Berkat temuan Curiosity, NASA mengumumkan untuk kali pertamanya bahwa kehidupan bisa jadi ada di Mars.
Kini, NASA sedang merencanakan misi robotik pada 2020, dengan robot yang mungkin bisa mengumpulkan sampel dan bisa mengirimkannya kembali ke Bumi. Mengungkap lebih banyak rahasia planet tetangga dekat Bumi itu.