Pemandangan asli langit malam. Kredit: Nick Risinger |
Jakarta misalnya. Untuk melihat bintang saja kadang kesulitan karena banyaknya polusi udara dan polusi cahaya yang mencemarkan keindahan langit malam. Sudahkah Anda sadar?
Jika polusi udara (dari asap kendaraan) dan polusi cahaya (dari lampu jalan atau lampu kota) bisa ditekan menjadi lebih sedikit. Akan berbedanya pemandangan langit malam. Tidak percaya?
Ilustrasi Tugu Monas tanpa polusi di langitnya. Kredit: Riza Miftah Muharram |
Ilustrasi kota Rio de Janeiro tanpa polusi di langitnya. Kredit: Thiery Cohen |
Hal ini tentu dapat diwujudkan, dengan kesadaran diri akan terlalu banyaknya kita membuat polusi yang lambat laun membuat kehidupan terganggu.
Awal Juli lalu, pemerintah Perancis mengeluarkan undang-undang baru yang mengharuskan kota mematikan lampunya pada malam hari. Sebagaimana diberitakan The Local, situs berita berbahasa Inggris di Perancis, semua gedung dan jalan raya harus mematikan lampu selambat-lambatnya jam 01.00 pagi.
Paris, kota yang mendapat julukan City of Lights juga harus melakukan hal yang sama. Menara Eiffel juga harus mematuhi peraturan ini.
Tujuannya satu, pemerintah Perancis ingin menghemat energi sekaligus mengurangi polusi di perkotaan. Inisiatif positif ini bisa dilakukan oleh semua negara dan kota-kota besar dunia termasuk di Jakarta.
Walaupun setiap tahun kota-kota besar dunia telah mematikan lampu selama satu jam dengan mengikuti program Earth Hour, namun masih banyak peluang untuk menghemat energi dan mengurangi polusi melalui pengaturan penerangan buatan di perkotaan.
SAVE OUR EARTH FOR BETTER FUTURE!