Matahari. Kredit: NASA |
Ilmuwan mengamati aktivitas Matahari selama beberapa tahun terakhir. Mereka mencatat aktivitas yang terus meningkat, setelah sebelumnya terlihat api Matahari yang meletup dari korona. Kini, aktivitas berlanjut sampai perubahan pada kutub magnetik.
Menurut pengukuran terbaru, polaritas magnetik Matahari belahan utara mengalami perubahan. Peneliti WSO mengungkap, proses tersebut juga akan terjadi di belahan selatan.
"Kutub Matahari mengalami perubahan (berbalik) dan ini adalah proses besar-besaran yang berlangsung selama beberapa bulan. Ini terjadi setiap 11 tahun sekali," tutur peneliti WSO, Todd Hoeksema.
Peningkatan aktivitas di permukaan Matahari bisa berdampak pada magnetosfer. Magnetosfer ini merupakan lapisan atmosfer Bumi yang melindungi dari efek berbahaya radiasi Matahari serta partikel bermuatan.
Ilmuwan mengungkap, kemungkinan dampak fenomena Matahari ini menimbulkan gangguan pada sistem GPS, jaringan listrik dan perangkat elektronik lainnya.
"Kami juga melihat efek ini pada planet lainnya. Jupiter memiliki badai, Saturnus memiliki aurora dan ini semua dikendalikan oleh aktivitas Matahari," jelas peneliti.