Komet ISON di perihelion. Kredit: Software Cartes du Ciel |
Komet ISON saat di perihelion akan berjarak sekitar 1,6 juta kilometer saja dari permukaan Matahari. Jika komet ISON berhasil bertahan, ia akan selamat untuk "pulang" ke luar tata surya kita.
Komet ISON bisa diamati pukul 05.10 waktu setempat pada 29 November 2013, ISON akan berada sekitar 1 derajat dari Matahari. Jadi, arah langit mana? Amati saja Matahari. Tapi jangan dengan mata telanjang.
Mengamati Matahari dengan mata telanjang akan membuat mata rusak bahkan buta permanen. Disarankan untuk menggunakan filter Matahari (jika mengamati lewat teleskop), atau membeli kacamata Matahari.
Bagaimana kenampakan Komet ISON?
Banyak orang khususnya masyarakat Indonesia masih awan tentang bagaimana kenampakan sebuah komet. Bahkan banyak yang menganggapnya sama dengan bintang ataupun meteor.
Komet ISON akan nampak seperti komet. Ya karena memang ia komet. Komet ISON jika diamati dengan mata telanjang akan nampak samar-samar berwarna hijau.
Jika Anda punya SLR atau DSLR, tidak ada salahnya Anda mencoba memotret komet ISON. Untuk membantu Anda, unduhlah perangkat lunak peta langit.
Kapan bisa melihat Komet ISON?
Saat perihelion besok, komet ISON akan mencapai kecemerlangan maksimal. Namun justru tidak bisa diamati dengan mata telanjang sebab ia sangat dekat dengan Matahari.
Komet ISON akan bisa diamati lagi pada 1 sampai 19 Desember 2013. Masih di langit Timur, dan kecemerlangannya dari hari ke hari akan semakin pudar.
Ikuti perkembangan topik Komet ISON pada link ini.