![]() |
Komet ISON di langit Cikarang, Jawa Barat, Indonesia. Kredit: Rayhan |
Komet ISON adalah komet yang paling dicari kenampakannya di langit dari sepekan yang lalu. Komet ISON hanya dapat diamati di langit Timur saat subuh sampai Matahari terbit saja.
Menurut astronom Muh. Ma'rufin Sudibyo, hingga sejauh ini inti komet ISON masih terdeteksi utuh. Dengan demikian peningkatan kecerlangan (outburst) yang dialami pada saat ini mungkin lebih disebabkan oleh 'meledak'-nya komet.
Maksudnya, ada titik-titik baru yang mulai menyemburkan gas dan debu dalam jumlah berlimpah. Saat ini produksi debu komet ISON berlipat hingga 10 kali dibanding sebelum mengalami outburst.
![]() |
Grafik magnitudo semu komet ISON. Kredit: Ma'rufin Sudibyo |
Saat ini (22/11), komet telah memiliki magnitudo semu +3, sehingga secara teori sudah bisa disaksikan dengan mata telanjang. Dengan catatan langit cerah dan benar-benar gelap.
Jika tak ada perubahan lagi, maka saat mencapai perihelionnya di akhir November kelak, komet bakal memiliki magnitudo semu sekitar -7,2 alias sekitar 20 kali lebih terang dibanding Venus. Venus saat ini muncul di Barat saat senja.
Ya, komet hanya akan nampak sebagai bintik cahaya baur saja, sementara ekornya sangat sulit dilihat kecuali jika menggunakan kamera dengan waktu eksposur total nan panjang (di atas 30 detik).
Kesempatan observasi komet ISON di pagi hari waktu Indonesia hanya tersedia hingga 23 November 2013 semenjak sejam hingga setengah jam sebelum Matahari terbit, dengan catatan cuaca cerah.
Kesempatan observasi komet ISON di pagi hari waktu Indonesia hanya tersedia hingga 23 November 2013 semenjak sejam hingga setengah jam sebelum Matahari terbit, dengan catatan cuaca cerah.
Selanjutnya, komet ISON akan terus mendekati Matahari dan pada tanggal 28 November 2013 komet ISON akan berada pada titik terdekat dengan Matahari.
Ikuti perkembangan topik Komet ISON pada link ini.