Komet ISON. Kredit: Damian Peach |
Komet yang diberi nama ISON itu kemungkinan besar akan terbakar dan hancur berkeping-keping ketika mendekati Matahari.
Tapi kata para pakar, ada kemungkinan komet itu akan selamat dari kehancuran dan menghasilkan pertunjukan kembang api yang hebat.
Pertunjukan kembang api tersebut berupa hujan meteor yang berasal dari puing komet (debris) ISON yang dilintasi Bumi. Debris itu akan memasuki atmosfer lalu terbakar menjadi meteor.
Kalau itu yang terjadi, komet ISON bisa dilihat dengan mata biasa sampai bulan Desember dari belahan Bumi bagian utara, termasuk seluruh wilayah Indonesia.
Komet ISON mulai dilacak setahun yang lalu ketika komet itu memasuki bagian dalam sistem tata surya kita untuk pertama kalinya.
Komet ISON setelah di titik terdekat dengan Matahari -- perihelion -- pada 28 November 2013 mendatang akan meluncur ke luar tata surya dan tidak akan kembali lagi.