Klik gambar untuk mendengarkan suara 'tsunami' di Matahari. Kredit: NASA |
Astronom radio amatir Thomas Ashcraft dari New Mexico mendengarkan pada saat letusan merasa terkejut. Ia menganggap ini sebagai 'tsunami' yang terjadi di Matahari.
Pada saat letusan, Ashcraft juga memantau Matahari menggunakan teleskop H-alpha yang sudah disetel untuk cahaya hodrogen merah.
Teleskop mencatat tsunami plasma muncul dari lokasi ledakan. Tsunami ini bersumber dari emisi radio. Gelombang kejut di tepi terkemuka dari tsunami menyebabkan ketidakstabilan plasma di atmosfer Matahari.
Ketidakstabilan ini, pada gilirannya, menghasilkan emisi radio berupa gelombang pendek.
Ashcraft adalah pendengar reguler Matahari dan ia mengklasifikasikan ledakan tanggal 23 Oktober sebagai salah satu ledakan radio terkuat dari siklus matahari sejauh ini.
Walau begitu, tidak ada yang perlu dikhawatirkan para penduduk Bumi. Karena tsunami di Matahari ini tidak berdampak buruk untuk kehidupan di Bumi.
Oleh Tannia Gemintang