Saran pencarian

Pemanasan Global Ancam Negara Tropis

Pemanasan Global Ancam Negara Tropis
Pemanasan Global Ancam Negara Tropis
Data pemanasan global. Kredit: UOH
Info Astronomy - Meningkatnya suhu bumi akibat pemanasan global belakangan ini kian mengkhawatirkan. Peneliti baru-baru ini mengatakan dampak buruk akibat perubahan cuaca akan bermula di wilayah tropis, bukan wilayah Arktik.

Jaguar akan terancam kepunahanya lebih dulu ketimbang beruang kutub. Dalam sepuluh tahun ke depan, peneliti memprediksi, wilayah tropis yang termasuk di Indonesia di dalamnya akan lebih dulu menderita akibat perubahan iklim.

Laporan tersebut tercantum dalam Jurnal Nature pada 9 Oktober 2013. Penduduk dunia, khususnya negara-negara tropis akan mengalami perubahan iklim yang ekstrem.

Penelitian menyebutkan kota New York akan menjadi kota dengan suhu paling tinggi di dunia pada tahun 2047.

Hal itu bakal terjadi jika penduduk Bumi tetap melepaskan emisi gas karbon (misalnya memakai kendaraan pribadi terus-menerus) dalam jumlah yang sama seperti saat ini dalam lima tahun ke depan.

"Musim dingin di masa datang akan lebih panas dari musim kemarau paling panas sejak 150 tahun lalu," kata Camilo Mora, kepala peneliti dari University of Hawaii.

Perubahan iklim Bumi juga terjadi pada peningkatan kadar asam di lautan, perubahan curah hujan, dan peningkatan muka air laut.

Peneliti memprediksi perubahan cuaca dari iklim saat ini. Wilayah tropis yang berada di garis khatulistiwa dikatakan sensitif terhadap perubahan iklim yang akan merusak ekosistem yang ada.

Peningkatan suhu panas dan sedikitnya curah hujan akan membuat tumbuhan dan hewan tropis mati sedikit demi sedikit. Peneliti juga membuat peta tentang peningkatan suhu yang terjadi berdasarkan tahun.

Peningkatan suhu ekstrem di Indonesia diperkirakan terjadi pada 2020 di Papua dan 2029 di Jakarta.

"Kami tak menganggap wilayah kutub akan baik-baik saja. Kami hanya mengungkapkan fakta yang membuktikan dampak buruk paling besar akan terjadi di wilayah tropis," kata Mora.

Kendati demikian penelitian tak menjelaskan secara spesifik spesies apa saja yang akan mengalami kepunahan lebih dulu. Ini disebabkan karena kemampuan bertahan hidup beberapa spesies berbeda-beda.

Oleh Ramadhan Aditya, Okezone
Disunting seperlunya oleh Riyanti Cathrine
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.