NASA |
Setelah setengah kilometer Curiosity menjelajah Mars di masa-masa awal usai pendaratan, kabarnya robot berpenggerak roda ini menemukan pengeringan bertahan di planet merah.
Debu dan tanah halus kabarnya pernah mengandung sejumlah kecil air. "Kami membuat penemuan ini secara benar dengan tembakan laser yang pertama di Planet Merah," kata Roger Wiens, pemimpin tim instrumen ChemCam.
Ia mengatakan, setiap kali Curiosity menembak debu, tim kemudian mengamati dan melihat hidrogen yang signifikan.
Dalam beberapa makalah yang mengungkap debut Curiosity di Mars, peneliti Los Alamos menggunakan instrumen ChemCam pada Curiosity dengan berkolaborasi dengan ilmuwan internasional, Chemin, APXS, dan instrumen SAM untuk menggambarkan sejarah vulkanik dan air di Mars.
Peneliti percaya, hidrogen yang terlihat dalam debu berasal dari air. Hipotesis ini dikuatkan dengan instrumen SAM Curiosity, yang menunjukkan semua tanah yang ditemui di Mars mengandung antara 1,5 sampa 3 persen air.
Rover Curiosity dijadwalkan untuk menjelajahi Mars satu tahun lagi. Dalam waktu beberapa bulan, Curiosity akan melakukan perjalanan ke Mount Sharp.
Mount Sharp yang merupakan gunung dengan ketinggian hampir tiga mil. Mount Sharp diyakini mengandung lapisan sedimen yang mengungkap sejarah Mars miliaran tahun lalu.
Ilmuwan memerlukan informasi mengenai Mount Sharp untuk mengungkap sejarah iklim serta geologi planet merah.