Ilustrasi Lunar Atmosphere and Dust Environment Explorer. Kredit: NASA |
Atmosfer Bulan akan dikuak dengan bantuan wahana antariksa Lunar Atmosphere and Dust Environment Explorer (LADEE).
Wahana itu akan diluncurkan dari Wallops Flight Facility milik NASA di Virginia pada Jumat (6/9/2013) pukul 23.27 waktu setempat atau Sabtu (7/9/2013) pukul 10.27 WIB.
Sejak pendaratan di Bulan empat dekade lalu, beberapa misi ke benda langit itu telah dikirim dan berhasil mengungkap bahwa Bulan lebih dari sekadar lingkungan berdebu.
Lunar Reconaissance Orbiter (LRO) mengungkap bahwa Bulan kaya kawah hasil tumbukan asteroid. Wahana Gravity Recovery ad Interior Laboratory (GRAIL) di sisi lain mengungkap bahwa tumbukan asteroid menyebabkan gravitasi Bulan yang tak merata.
Misi lain, Lunar Crater Observation and Sensing Satellite (LCROSS) menemukan air dalam bentuk es pada tahun 2009. Fakta-fakta lain terus terkuak.
"Ketika kami meninggalkan, kami berpikir bahwa Bulan adalah lingkungan purba yang tak punya atmosfer. Kami kemudian menemukan bahwa Bulan adalah lingkungan yang lebih hidup, masih berevolusi dan punya atmosfer," kata John Grunsfeld.
Berbeda dengan atmosfer Bumi yang tebal, Bulan memiliki atmosfer yang tipis disebut eksosfer. Banyak misteri terkait atmosfer Bulan yang belum diungkap.
Wahana LADEE membawa teknologi laser Bumi-Bulan serta tiga perangkat penting, yakni spektrometer massa untuk mengukur variasi kimia atmosfer Bulan dan perangkat lain untuk menganalisis gas-gas eksosfer, debu Bulan, dan air di atmosfer Bulan.
"Pengukuran ini akan membantu ilmuwan menjawab misteri seperti apakah debu Bulan menjadi bermuatan listrik karena sinar UV dari Matahari, dan menjadi penyebab kilau sebelum fajar yang dilihat astronot Apollo," demikian dinyatakan NASA seperti dikutip AFP, Jumat hari ini.
Misi LADEE berbiaya 280 juta dollar AS. LADEE bisa bekerja dengan dukungan daya dari baterai lithium yang ukurannya sebesar 2,4 x 1,85 meter, kurang lebih sebesar mobil kecil.
Setelah diluncurkan, LADEE akan mengorbit Bulan pada ketinggian 250 kilometer dari permukaan Bulan. Setelah itu, wahana akan merendah hingga ketinggian 60 kilometer dari permukaan Bulan. Misi akan berlangsung selama 100 hari. Setelah misi, wahana akan "bunuh diri", menumbukkan diri ke Bulan.
Sampai saat ini, NASA belum memiliki rencana pendaratan manusia ke Bulan. Tujuan pendaratan manusia berikutnya justru ke Planet Mars.
Referensi: Kompas