Posisi Bumi ketika terjadi ekuinoks. Kredit: Arsip Info Astronomy, Wikimedia Commons |
Pada ekuinoks September, atau disebut Autumnal Equinox, Matahari akan bersinar langsung di atas khatulistiwa. Dengan begitu, waktu siang dan malam hari di seluruh dunia akan sama rata 12 jam.
Yang menarik adalah, bagi Anda yang tinggal di lintang 0 derajat (wilayah sekitar khatulistiwa), Pontianak misalnya, Anda akan mengalami hari tanpa bayangan Matahari.
Hari tanpa bayangan Matahari ini bakal berlangsung pada saat Matahari tepat berada di zenith --titik atas kepala Anda.
Kapan tepatnya Matahari berada di zenith? Untuk Kota Pontianak, Matahari berada di zenith pada pukul 11:34:49 WIB pada 23 September 2014. Keluarlah dari rumah dan Anda tidak akan menemui bayangan Anda.
Bagaimana dengan daerah lainnya? Sayangnya, hari tanpa bayangan ini hanya akan terjadi di wilayah yang berada di lintang 0 derajat. Jakarta di lintang 6 derajat.
Setelah ekuinoks September, Matahari kedudukannya bakal bergerak dari Utara menuju Selatan, hal itu akan menandai awal musim gugur di belahan Bumi Utara dan musim semi di belahan Bumi Selatan.
Memasuki bulan Oktober mendatang, saat Matahari mulai bergerak kedudukannya ke Selatan, wilayah belahan Bumi Selatan memiliki waktu siang lebih lama dan malam hari hari lebih pendek, sebaliknya di belahan Bumi utara.
Untuk Indonesia, musim hujan akan dimulai kira-kira pada tanggal 22 Desember 2014 mendatang. Jangan lupa sedia payung ya!