Kutub utara Bulan. Kredit: NASA/Goddard |
Bulan, termasuk interiornya, diyakini jauh lebih basah daripada yang dibayangkan selama era Apollo.
Penelitian oleh Barnes dan rekan-rekannya di The Open University, Inggris, meneliti jumlah air hadir dalam apatit mineral, mineral kalsium fosfat ditemukan dalam sampel dari kerak Bulan kuno.
"Ini adalah beberapa batuan tertua yang kita miliki dari Bulan dan jauh lebih tua dari batuan tertua yang ditemukan di Bumi. Pada jaman dahulu bebatuan ini membuatnya menjadi sampel yang paling tepat untuk mencoba memahami kadar air Bulan segera setelah terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu dan untuk mengungkap di mana dalam sistem surya yang berasal dari air," jelas Barnes.
Barnes dan rekan-rekannya telah menemukan bahwa batuan Bulan kuno mengandung jumlah yang cukup dari air yang terkunci dalam struktur kristal apatit.
Mereka juga mengukur isotop hidrogen dari air dalam batuan Bulan untuk mengidentifikasi potensi sumber untuk air.