Saran pencarian

Fakta-fakta Menarik Tentang Planet Jupiter

Dari delapan planet utama di Tata Surya kita, Jupiter merupakan planet terbesar. Ia merupakan planet raksasa gas yang memiliki ribuan badai di atmosfernya. Seberapa jauh Anda mengenal Jupiter? Berikut kami jabarkan delapan fakta menarik tentang planet ini.

Info Astronomy
 - Dari delapan planet utama di tata surya kita, Jupiter merupakan planet terbesar. Ia merupakan planet raksasa gas yang memiliki ribuan badai di atmosfernya. Seberapa jauh sih kamu mengenal Jupiter? Berikut ini beberapa fakta menarik mengenai si raksasa gas.

1. Lokasi dan Ukuran

Jupiter adalah planet kelima terdekat dari Matahari yang terletak di antara orbit Mars dan Saturnus. Seperti yang sudah disinggung di atas, Jupiter merupakan planet terbesar. Diameter planet ini setara dengan 122 Bumi. Jika berbicara volume, maka 1.300 Bumi bisa muat kalau dimasukkan ke dalam Jupiter.

Gravitasi Jupiter sendiri diketahui sekitar dua setengah kali lebih kuat dari gravitasi Bumi. Seandainya seseorang dengan bobot 100 kilogram berdiri di Jupiter (entah bagaimana caranya, sebab planet ini merupakan planet gas sehingga tak punya permukaan padat untuk dipijak), maka bobot tubuhnya akan menjadi 150 kilogram.

Massa planet Jupiter diketahui sekitar 317 kali lebih besar dari massa Bumi, atau dua setengah kali dari massa seluruh planet utama di tata surya yang digabungkan. Dengan kata lain, Jupiter adalah benda masif kedua setelah Matahari di tata surya kita.

2. Asal-usul Nama Jupiter

Planet Jupiter telah dikenal oleh para astronom sejak zaman kuno dan dikaitkan dengan mitologi maupun kepercayaan banyak peradaban. Bangsa Romawi menamai planet ini dari dewa Jupiter dalam mitologinya. Dikisahkan, Jupiter merupakan anak Saturnus, saudara dari Pluto dan Neptunus.

Jupiter menikah dengan Juno. Namun, Jupiter berselingkuh dengan banyak wanita lainnya dan memiliki anak dari empat satelit alami terbesar yang mengelilinginya (Io, Europa, Ganimede dan Kalisto).

3. Bisa Dilihat Dengan Mata Telanjang

Saat diamati dari Bumi, magnitudo tampak Jupiter dapat mencapai -2,94, yang cukup terang untuk diamati dengan mata telanjang. Hal tersebut juga menjadikannya objek tercerah keempat di langit Bumi setelah Matahari, Bulan, dan Venus.

Pengamatan terhadap Jupiter bahkan tercatat telah dilakukan oleh astronom-astronom Babilonia dari abad ke-7 atau ke-8 SM. Sejarawan astronomi Tiongkok, Xi Zezong telah mengklaim bahwa astronom asal Negeri Tirai Bambu Gan De telah menemukan satu satelit Jupiter pada tahun 362 SM dengan mata telanjang. Jika benar, penemuan ini mendahului Galileo selama dua milenium.

Kita sendiri juga bisa menemukan planet Jupiter dengan mata telanjang. Dalam pandangan mata, Jupiter akan tampak bagai bintang kuning terang yang cahayanya tidak berkelap-kelip. Bahkan Jupiter lebih terang dari bintang paling terang di langit malam, Sirius.

Dengan teleskop kecil, Jupiter terlihat muncul dengan lingkaran putih lengkap bersama garis-garis atmosfernya dan empat satelit alami terbesarnya.

4. Ada Aurora Juga di Jupiter, Lho!

Tak hanya ada di Bumi, aurora nyatanya juga bisa terbentuk di planet Jupiter. Bedanya, aurora di planet Jupiter tersebut lebih terang 1.000 kali lipat dibanding aurora di Bumi.

Perbedaan lainnya adalah, bila aurora di Bumi yang seringkali mengeluarkan cahaya warna hijau, merah muda, merah, kuning, biru, hingga ungu itu terbentuk karena ada tabrakan antara partikel gas di atmosfer dengan partikel bermuatan listrik yang keluar dari atmosfer Matahari, lain halnya dengan aurora di Jupiter.

Aurora di planet raksasa gas tersebut bisa terbentuk ketika letusan gunung berapi di salah satu satelit alami terbesar milik Jupiter, Io, yang memuntahkan partikel bermuatan listrik ke magnetosfer Jupiter, yang lantas dialirkan ke kedua medan magnetnya (kedua kutubnya) sehingga muncul sebagai pendaran cahaya aurora yang terlihat dalam panjang gelombang ultraviolet.

5. Planet Bercincin

Jutaan orang bahkan tidak menyadari, bahwa Jupiter juga punya cincin! Siapa bilang cuma Saturnus planet yang memiliki cincin? Jupiter memiliki cincin yang tipis yang terdiri dari tiga bagian: cincin halo, cincin utama yang relatif terang, dan cincin gossamer.

Namun, cincin tersebut diketahui terbuat dari debu gelap yang kurang reflektif, berbeda dengan cincin Saturnus yang terdiri dari es yang begitu terang dan reflektif.


Cincin utama Jupiter kemungkinan terdiri dari materi yang terlempar dari satelit Adrastea dan Metis. Materi yang biasanya akan jatuh kembali ke satelit-satelit tersebut tertarik ke arah Jupiter akibat gravitasinya yang kuat.

Materi-materi tersebut pun mengorbit Jupiter dan terus dipertebal oleh materi hasil tubrukan lainnya. Dua bagian cincin lainnya kemungkinan terbentuk dari satelit Thebe dan Amalthea dengan cara yang sama. Telah ditemukan pula cincin berbatu di sepanjang orbit Amalthea yang mungkin terdiri dari materi yang berasal dari satelit tersebut.

6. Bintik Merah Besar dan Bintik Dingin Besar

Pada tahun 1665, astronom Giovanni Cassini pertama kali mengidentifikasi adanya Bintik Merah Besar di atmosfer Jupiter. Fitur atmosfer tersebut sejatinya merupakan badai antisiklon yang berukuran lebih besar dari diameter Bumi dan terletak pada 22° sebelah selatan ekuator Jupiter.

Bintik Merah Besar ini diketahui sudah ada paling tidak semenjak tahun 1665. Sebuah model matematis menunjukkan bahwa badai ini stabil dan mungkin merupakan badai permanen. Menariknya, Bintik Merah Besar ini berukuran sekitar 40.000 km sehingga dapat dilihat dengan menggunakan teleskop dari Bumi.


Dan selain ada Bintik Merah Besar, baru-baru ini ditemukan adanya Bintik Dingin Besar. Fitur atmsfer yang satu ini didefinisikan sebagai area yang memiliki suhu relatif lebih dingin terhadap atmosfer teratas planet Jupiter. Sekadar informasi, suhu di kisaran atmosfer teratas Jupiter diketahui mulai dari sekitar 426 derajat Celcius sampai 726 derajat Celcius.

Sementara itu, Bintik Dingin Besar ini memiliki suhu sekitar minus 73 derajat Celcius lebih dingin. Bintik Dingin Besar ini memiliki tinggi sekitar 24.000 kilometer dan panjang sekitar 12.000 kilometer, atau sekitar dua kali diameter Bumi. Dengan kata lain, Bintik Dingin Besar ini hampir sama besar dengan Bintik Merah Besar.

Bintik raksasa baru ini sayangnya tidak terlihat dengan mata telanjang, namun bisa ditemukan menggunakan pencitraan di panjang gelombang inframerah. Pengamatan melalui InfraRed Telescope Facility (IRTF) NASA di Mauna Kea Observatorium di Hawaii menemukan bahwa Bintik Dingin Besar ini muncul sebagai daerah gelap di antara atmosfer sekitarnya.

Nah, jadi itulah fakta-fakta menarik tentang planet Jupiter. Jangan lupa bagikan artikel ini agar semua temanmu juga tahu mengenai Jupiter lebih dalam ya!

Sumber:
  • Foxe, S. (2020). Jupiter. Pebble.
  • Helled, R., Movshovitz, N., & Nettelmann, N. (2022). The nature of gas giant planets. arXiv preprint arXiv:2202.10046.
  • Nelson, P. L., & Block, W. E. (2018). The Gas Giants. In Space Capitalism (pp. 91-97). Palgrave Macmillan, Cham.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com