Skala perbandingan anggota tata surya dengan jarak yang diabaikan. Kredit: Luckj |
Kini tata surya hanya memiliki 8 planet. Pluto, dikeluarkan dari daftar planet anggota tata surya kita. Tapi bukan berarti Pluto menghilang, namun kini statusnya adalah planet katai. Jadi, tata surya memiliki 8 planet dengan matahari sebagai pusatnya.
Fakta-fakta di tata surya ini telah InfoAstronomy.co.vu rangkum agar pembaca mudah memahaminya.
1. Planet tanpa satelit alami
Di tata surya, setidaknya ada 2 planet yang tidak memiliki satelit alami. Tidak paham dengan istilah satelit alami? Satelit alami Bumi adalah Bulan.
Kedua planet tersebut adalah Merkurius dan Venus. Penyebab mereka tidak memiliki satelit alami adalah, merkurius tidak memiliki satelit karena jaraknya yang sangat dekat ke matahari sehingga gaya gravitasi matahari akan jauh lebih besar daripada gaya gravitasi merkurius. sehingga kalau saja ada sebuah benda yang mengorbit merkurius, benda tersebut pada akhirnya akan tertarik ke arah matahari.
Lalu tentang venus. menurut salah satu teori, dahulu venus memiliki satelit dengan cara yang sama seperti bumi memiliki bulan, yaitu karena adanya benda asing yang menabrak venus lalu serpihannya membentuk satelit.
Lalu ada lagi tumbukan kedua. Nah, akibat tumbukan itu arah rotasi venus jadi terbalik dan lambat, dan akibat arah rotasi yang terbalik itu satelitnya jadi bergerak spiral mendekati venus hingga akhirnya hilang tanpa terjadinya tabrakan lagi.
2. Planet 70% diliputi air
Siapa tidak kenal dengan planet yang satu ini, Planet Bumi. Bumi adalah satu-satunya planet yang permukaannya adalah (70%) air, sisanya daratan. Bumi juga merupakan planet yang paling cocok bagi manusia.
Jarak Bumi dari Matahari adalah 1 SA (Satuan Astronomi) atau sama dengan 150 juta kilometer. Dari jarak tersebut, Bumi menjadi tempat paling ideal untuk kehidupan.
3. Bagaimana Saturnus bisa memiliki cincin?
Terdapat dua teori mengenai asal cincin Saturnus. Teori pertama diusulkan oleh Édouard Roche pada abad ke-19, adalah cincin tersebut merupakan bekas satelit Saturnus yang orbitnya datang cukup dekat dengan Saturnus sehingga pecah akibat kekuatan pasang surut.
Variasi teori ini adalah satelit tersebut pecah akibat hantaman dari komet atau asteroid. Teori kedua adalah cincin tersebut bukanlah dari satelit Saturnus, tetapi ditinggalkan dari nebula asal yang membentuk Saturnus.
Teori ini tidak diterima masa kini disebabkan cincin Saturnus dianggap tidak stabil melewati periode selama jutaan tahun dan dengan itu dianggap baru terbentuk.
4. Planet Jupiter adalah Bintang yang gagal?
Jupiter merupakan planet terbesar di tata surya, seperti pada foto di atas, Jupiter ratusan kali lebih masif ketimbang Bumi kita.
Obyek yang disebut bintang katai coklat atau bintang yang gagal pernah dirujukan ke Jupiter. Bintang katai coklat ini terlalu kecil dan tidak mampu membakar hidrogen di dalam dirinya sehingga tidak bisa dikategorikan sebagai bintang.
Tapi cara pembentukannya sama dengan terbentuknya bintang sehingga tidak dapat dikategorikan sebagai planet.
Dari massanya, bintang katai coklat jauh lebih kecil dari sebuah bintang tapi jauh lebih besar dari planet Jupiter dan sering dianggap sebagai obyek pertengahan antara planet dan bintang.
Dan kalau sebuah obyek dapat disebut bintang itu massa minimummnya setidaknya 80 kali massa Jupiter untuk bisa membangkitkan pembakaran di inti, maka sebuah katai coklat itu massa minimumnya 13 kali massa Jupiter.
Jawabannya, Jupiter bukan katai coklat karena pembentukannya berbeda. Katai coklat kelahirannya sama seperti bintang dari keruntuhan awan gas dan debu antar bintang. Jupiter tidak demikian.
Selain itu massa Jupiter berada di bawah massa minimum untuk sebuah obyek digolongkan sebagai katai coklat.
5. Planet yang menggelinding
Uranus mengitari Matahari sekali dalam 84 tahun. Jarak rata-ratanya dari Matahari kira-kira 3 milyar kilometer (sekitar 20 SA).
Sumbu rotasi Uranus terletak pada sisinya dipandang dari bidang tata surya, dengan kemiringan sumbu 97,77°. Ini memberinya perubahan musim yang sama sekali tidak seperti planet utama lain.
Planet-planet lain dapat dibayangkan sebagai gasing yang berputar termiring-miring relatif terhadap bidang tata surya, sementara Uranus berotasi lebih seperti bola yang menggelinding termiring-miring.