Bumi miring 23,7 derajat paad 21 Juni, menandai awal musim dingin di selatan dan musim panas di utara. Kredit: NASA |
Pada 21 Juni 2013 mendatang, Matahari akan kembali lagi ke lagit Utara setelah enam bulan dari 21 Desember 2012 berada di selatan. Fenomena ini adalah fenomena yang selalu terjadi tiap enam bulan sekali.
Menandai pergantian musim di 2 belahan Bumi. Pada 21 Juni 2013, belahan Bumi Utara akan memulai musim panasnya, termasuk Indonesia yang berada di belahan Bumi Utara. Sedangkan di belahan Bumi Selatan mengalami musim dingin, seperti Australia dan Selandia Baru.
Fenomena ini juga disebut Summer Solstice. Kini banyak negara-negara di dunia yang memperingati titik balik matahari sebagai hari libur.
Titik Summer Solstice atau titik balik musim panas merupakan titik paling utara yang dicapai Matahari dalam gerak tahunannya antara 23 September – 21 Juni ketika Matahari bergeser ke arah Utara.
Summer Solstice akan terjadi pada tanggal 21 Juni 05.04 UT atau siang hari tanggal 21 Juni 2013 jam 12.04 WIB untuk masyarakat Indonesia.
Setelah siang hari itu, Matahari akan bergerak dari Utara ke Selatan dan akan melintasi titik equinox pada bulan September sebelum kemudian ia akan mencapai titik paling selatan atau titik balik musim dingin pada bulan Desember nanti.
Istilah Summer Solstice ini dikenal karena keberadaan Matahari di titik paling utara menandai berlangsungnya siang yang panjang di belahan Utara atau malam terpendek sepanjang tahun. Pada saat itu, Matahari tidak akan terbit tepat di timur tapi agak lebih ke utara dari arah timur dan akan terbenam juga lebih ke utara dari arah barat.
Tapi bagi masyarakat belahan Selatan, keberadaan Matahari di atas khatulistiwa merupakan Winter Solstice atau titik balik musim dingin yang menandai peralihan musim gugur ke musim dingin dan mereka akan mengalami hari terpanjang sepanjang tahun.
Artinya, kutub Utara tidak akan mengalami Matahari tenggelam dan kutub Selatan tidak akan melihat Matahari tebit hingga 21 Desember 2013.