Asteroid berekor. Kredit: NASA |
Yang mengejutkan, ekor debu dari asteroid P/2010 A2 memiliki panjang sekitar 1 juta kilometer, kejutan ini berhasil diungkap oleh foto baru yang diambil dari kamera One Degree Imager (ODI) di teleskop WIYN di Arizona.
"Gambar sebelumnya dari asteroid A2 jelas menunjukkan ekor yang panjang melampaui bidang-bidang sudut pandang yang relatif kecil, kita ingin menggunakan kualitas gambar yang luar biasa dengan sudut pandang yang luas dan kamera ODI menyediakannya," jelas Jayadev Rajagopal, ilmuwan dari WIYN di National Optical Astronomy Observatory di Tucson, Arizona.
Sangat jarang untuk melihat sebuah asteroid dengan ekor. Hanya ada beberapa benda seperti asteroid yang diketahui memiliki ekor dan astronom awalnya mengira P/2010 A2 adalah sebuah komet setelah penemuannya pada 2010.
Tapi gambarannya menjadi lebih jelas setelah teleskop Hubble mengambil foto objek tersebut selama satu bulan lebih setelah pertama kali terlihat mengitari matahari di sabuk asteroid utama antara Mars dan Jupiter.
Hasil pengamatan Hubble. Kredit: NASA |
Hantaman kosmik ini cendrung sekuat bom atom, menguapkan dan mengupas material dari P/2010 A2.
Teorinya sebagai berikut:
Sinar matahari dan aliran bermuatan partikel dari matahari yang dikenal sebagai angin surya kemudian menyapu puing-puing debu menjadi ekor.
Seiring waktu, partikel dengan ukuran centimeter dari ekor P/2010 A2 akan membentuk aliran meteor mengelilingi matahari seperti yang terjadi dengan puing-puing komet, jelas peneliti.
Tabrakan asteroid dan peristiwa menyemburan puing lainnya menambah awan penyebaran debu di sekitar tata surya kita. Gambar-gambar baru dari kamera ODI akan menjelaskan berapa banyak materi asteroid berkontribusi terhadap "zodiacal dust," kata peneliti.