![]() |
Ilustrasi. Kredit: David A Guilar |
Fakta ini diungkapkan oleh Geoff Marcy, profesor bidang astronomi di University of California, Berkeley, ketika diskusi di acara WM Keck Observatory 20th Anniversary Science Meeting di Hawaii, pertengahan bulan lalu.
Marcy terkejut karena 23 persen bintang serupa matahari yang ada di Galaksi Bima Sakti merupakan bintang induk dari planet-planet seukuran Bumi. Planet mengorbit cukup dekat dengan Matahari, seperti halnya Merkurius.
Marcy menduga, sedikitnya ada 17 miliar planet seukuran Bumi yang ada di dalam galaksi Bima Sakti. Estimasi ini dilakukan menggunakan data dari teleskop Kepler.
Di sisi lain, data Kepler menunjukkan bahwa planet berukuran lebih kecil dari Bumi tak banyak. Ia ragu bahwa langkanya planet itu akibat mekanisme penghancuran planet-planet kecil di sekitar bintang. Hal itu lebih dipengaruhi kemampuan alat yang masih terbatas.
"Teleskop Kepler didesain untuk menemukan planet yang seukuran Bumi, bukan yang berukuran lebih kecil dari Bumi," kata Marcy.
"Planet yang lebih kecil dari Bumi lebih sulit dideteksi karena planet-planet itu kurang mampu meredupkan cahaya dari bintangnya. Peredupan itu harus lebih besar dibandingkan dengan noise yang muncul agar sebuah planet dapat diamati," ujarnya.
Kepler berhasil menemukan planet berukuran kecil bernama Kepler-37b. Ukuran planet itu lebih kecil dari Merkurius.