Tanda panah: Lontaran muatan bermassa dari Matahari pada 17 Mei 2013. Kredit: NASA |
CME ini kemungkinan akan mencapai Bumi dalam satu sampai tiga hari dan berpotensi mempengaruhi sistem elektronik satelit dan mungkin Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Model penelitian NASA berdasarkan pengamatan dari NASA Solar Terrestrial Relations Observatory menunjukkan bahwa CME meninggalkan Matahari dengan kecepatan sekitar 745 mil per detik.
Meskipun CME ini tidak akan menghasilkan badai geomagnetik yang cukup besar, yang dapat mendatangkan malapetaka pada satelit, sistem listrik kapal ISS dan bahkan sistem di Bumi, CME ini masih bisa menyebabkan beberapa gangguan.
NASA mengatakan akan terus memantau situasi dan memberikan informasi lebih lanjut. Solar maksimum adalah puncak aktivitas matahari yang disebut siklus 11 tahun Matahari. Siklus ini, yang dapat berlangsung dari 9 sampai 14 tahun diikuti oleh apa yang disebut solar minimum.
Kurang dari seminggu lalu Matahari menghasilkan flare kelas X pertama tahun 2013, diikuti bukan oleh satu, tapi tiga flare kelas X dalam waktu 24 jam. Yang pertama, flare X1.7, terjadi pada tanggal 13 Mei jam 9:31 WIB. Diikuti oleh flare X2.8 kurang dari 15 jam kemudian flare yang lebih besar X3.2 jam 08:46 WIB pada 14 Mei. Flare kelas X terakhir tidak terlalu besar, X 1.2 terjadi 15 menit kemudian di jam 9:01 WIB, menandai empat flare kelas X dalam waktu kurang dari 24 jam.
Flare ini sangat mengesankan, penting untuk dicatat bahwa keempat flare ini terjadi di sisi Matahari dan tidak menghadap Bumi. Sedangkan radiasi dari flare tersebut tidak menimbulkan risiko bagi manusia di Bumi ketika menuju ke Bumi, flare ini dapat menyebabkan beberapa gangguan kecil untuk satelit buatan manusia, sinyal GPS, telekomunikasi dan bahkan ISS, termasuk manusia yang bekerja di ISS.
CME yang besar memiliki potensi untuk menyebabkan badai geomagnetik yang kuat dan di masa lalu CME telah diketahui menyebabkan kerusakan yang signifikan pada sistem listrik di Bumi.
CME terbesar pernah diketahui menghantam Bumi pada tahun 1859 dan mengganggu sistem telegraf pada saat itu. Jika teknologi seperti sekarang di hantam dengan CME sebesar itu, yang bisa memiliki potensi untuk menyebabkan 10 atau bahkan 100 kali jumlah kerusakan yang disebabkan oleh CME 150 tahun yang lalu.
Sebuah CME yang terjadi pada tahun 1972 cukup kuat untuk menyebabkan badai geomagnetik dan merusak jaringan telpon di Illinois. Dan tahun 1989 CME yang cukup besar memutuskan aliran listrik sebagian besar Quebec.
Sementara ini minggu lalu CME memiliki potensi untuk menyebabkan beberapa gangguan, tapi tidak akan menyebabkan kerusakan parah seperti peristiwa tahun 1859, 1972 atau 1989.
NASA Solar Dynamics Observatory (SDO) adalah sistem pemantauan matahari utama untuk mendeteksi solar flare dan coronal mass ejections. Satelit ini telah memantau Matahari sejak awal peluncurannya tanggal 11 Februari 2010.
Sedangkan NOAA Space Weather Prediction Center (SWPC) adalah satelit antariksa resmi milik pemerintah Amerika Serikat untuk memantau cuaca luar angkasa yang akan memberikan peringatan ke Bumi.