Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

Bintang Katai Coklat ISO-oph 102 Membentuk Planet Mirip Bumi

Bintang Katai Coklat ISO-oph 102 Membentuk Planet Miri Bumi


Info Astronomy — Pengamatan terhadap bintang yang dikategorikan sebagai katai coklat mengindikasikan potensi terbentuknya sebuah planet seukuran Bumi. Petunjuk mengenai terbentuknya planet tersebut terlihat dari butiran-butiran padat di sebuah cakram sekeliling bintang itu.

Bintang tersebut bernama ISO-Oph 102 dan berjarak 400 juta tahun cahaya dari Bumi. Bintang itu disebut bintang gagal karena diduga hanya memiliki sedikit partikel debu dan bergerak terlalu cepat untuk menggerakkan proses pembuatan planet.

Teori pembentukan planet yang ada saat ini mengatakan bahwa planet berbatu terbentuk seiring butiran-butiran padat yang mengorbit sebuah protobintang (salah satu tahap pembentukan bintang), saling bertabrakan dan melekat.

"Kami sangat terkejut telah menemukan butiran padat dalam ukuran milimeter di dalam cakram kecil itu," ujar pimpinan penelitian tersebut, Luca Ricci.

"Butiran padat seukuran itu mestinya tidak bisa terbentuk di wilayah dingin luar sebuah cakram, di sekeliling katai coklat. Tapi tampaknya kini mereka bisa terbentuk," imbuhnya.

Namun Ricci tidak dapat memastikan bahwa proses tersebut bisa menghasilkan sebuah planet berbatu yang utuh. Hal yang terlihat saat ini adalah langkah pertama menuju ke sana.

Tata Surya memiliki sejumlah planet batuan. Selain Bumi, ada Merkurius, Venus, dan Mars. Planet itu memiliki inti logam, berbeda dengan planet gas seperti Jupiter dan Saturnus.

Temuan tersebut menjadi petunjuk bahwa planet batuan di semesta lebih umum dari yang diduga. Hasil riset dipublikasikan di Jurnal Astrofisika, Jumat (30/11/2012).

Dalam riset tersebut, ilmuwan menggunakan teleskop canggih ALMA yang ada di observatorium di Cile, di atas gunung berketinggian 5.000 meter.

Penelitian dilakukan dengan mengamati katai coklat ISO-Oph 102. Katai coklat adalah benda langit serupa bintang, tetapi terlalu kecil untuk memiliki reaksi inti dan bersinar.

Teori tradisional tentang pembentukan planet batuan menyatakan, planet batuan terbentuk dari partikel di sekitar bintang yang bertumbukan. Partikel saling melekat dan tumbuh besar.

Pada katai coklat ini, ilmuwan menduga kejadiannya berbeda. Partikel sulit melekat karena terlalu jarang dan bergerak terlalu cepat. Penyatuan sulit dilakukan.

Namun, di sekitar wilayah ISO-oph 102, ilmuwan menemukan benda padat yang berukuran cukup besar. Hal ini di luar dugaan. [yhw]

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.