Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Satelit Milik LAPAN Meluncur Tahun Depan



Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) berhasil menyelesaikan Satelit LAPAN A2 yang merupakan suksesor dari Satelit Lapan Tubsat. Jika sebelumnya pembangunan Lapan Tubsat dilakukan di Technische Universitat Berlin, Jerman, maka untuk penggarapan LAPAN A2 sepenuhnya dilakukan di Pusat Teknologi Satelit LAPAN di Rancabungur, Bogor, Jawa Barat.

Satelit kedua buatan LAPAN ini selesai dirakit pada 13 Agustus 2012 dan akan diorbitkan ke luar angkasa pada pertengahan tahun depan dari Sriharikota, India.

Dengan menumpang roket PSLV-C23 yang mengangkut muatan utama satelit Astrosat, LAPAN A2 akan diluncurkan ke orbit utama dekat ekuator. Astrosat adalah satelit astronomi buatan India seberat 1,6 ton yang berfungsi antara lain sebagai teleskop antariksa. LAPAN A2 adalah satelit generasi penerus LAPAN-TUBSAT (LAPAN-A1), satelit pertama yang diluncurkan pada 2007. Satelit ini murni dibangun para peneliti dan perekayasa LAPAN. Seluruh proses perakitan satelit berbobot 78 kilogram ini dilakukan di Laboratorium Pusat Teknologi Satelit LAPAN.

LAPAN A2 akan dikirim ke India untuk persiapan peluncuran pada kuartal kedua 2013. Pada saat bersamaan juga dilakukan penempatan para insinyur LAPAN di India hingga hari peluncuran. Kemampuan LAPAN A2 sebenarnya tidak berbeda jauh dengan satelit pendahulunya. Hanya saja satelit baru ini memiliki sensor lebih canggih yang dirancang khusus untuk mengemban tiga misi, yakni pengamatan bumi, pemantauan kapal, dan komunikasi radio amatir.

LAPAN A2 juga dilengkapi sensor Automatic Identification System (AIS) untuk mengenali kapal layar yang melintas di wilayah yang dilewati.

LAPAN-TUBSAT juga murni buatan LAPAN, meski pembangunannya kala itu masih bekerja sama dengan Technische Universitat Berlin di Jerman. Satelit yang diluncurkan dari India tersebut hingga kini masih beroperasi dengan baik, padahal awalnya diperkirakan hanya berumur dua tahun. Keberhasilan pembuatan LAPAN-TUBSAT inilah yang kemudian mendorong LAPAN untuk mengembangkan satelit penerusnya.

Pembuatan LAPAN A2 merupakan wujud keberhasilan bangsa Indonesia dalam mengembangkan teknologi antariksa. Satelit mungil berbentuk balok dengan dimensi 50x47x38 sentimeter yang dilengkapi sejumlah antena dan dua lensa itu akan mengorbit pada ketinggian 650 kilometer. Pada orbit tersebut LAPAN-A2 akan melintasi wilayah Indonesia secara diagonal dari barat ke timur sebanyak 14 kali sehari--siang dan malam masing-masing7 kali--dengan lama waktu melintas sekitar 20 menit. Di titik ini sensor AIS LAPAN A2 akan memiliki radius deteksi lebih dari 100 kilometer dan mempunyai kemampuan untuk menerima sinyal dari maksimum 2 ribu kapal dalam satu daerah cakupan. [infoAstronomy/lintas]
Dukung kami untuk terus aktif
Merasa artikel ini bermanfaat untuk kamu? Mau kami bisa terus menerbitkan artikel astronomi bermanfaat lainnya? Kami butuh dukunganmu!

Beri Dukungan

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.