Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Perbedaan dan Keistimewaan Dua Gerhana Bulan di Tahun 2018

Bersiaplah, dua gerhana Bulan total bakal menghiasi langit Indonesia pada tahun 2018, tepatnya pada tanggal 31 Januari dan 28 Juli 2018 mendatang. Tapi, sudah tahukah Anda apa perbedaan dan masing-masing keistimewaan dua gerhana Bulan ini?
Gerhana Bulan Total tahun 2004. Kredit: Fred Espenak/MrEclipse.com
Info Astronomy - Bersiaplah, dua gerhana Bulan total bakal menghiasi langit Indonesia pada tahun 2018, tepatnya pada tanggal 31 Januari dan 28 Juli 2018 mendatang. Tapi, sudah tahukah Anda apa perbedaan dan masing-masing keistimewaan dua gerhana Bulan ini?

Di artikel singkat ini, kami akan menjelaskannya. Walaupun sama-sama peristiwa gerhana Bulan total, rupanya keduanya memiliki perbedaan selain dari tanggal terjadinya. Apa saja ya kira-kira? Yuk simak!

Supermoon vs Minimoon

Dalam astronomi, istilah Supermoon atau Minimoon sebenarnya masing-masing lebih dikenal dengan sebutan Bulan di perigee dan Bulan di apogee. Perigee adalah bahasa Latin untuk "jarak terdekat", sementara apogee adalah "jarak terjauh".

Gerhana Bulan total pada 31 Januari 2018 akan bertepatan dengan peristiwa Bulan di perigee (Supermoon), yang mana hal ini akan membuat Bulan yang digerhanai Bumi akan tampak sekitar 14 persen lebih besar dari Bulan purnama pada biasanya.

Pada saat terjadi gerhana Bulan total 31 Januari 2018 nanti, Bulan berada pada jarak sekitar 360.000 kilometer jauhnya dari Bumi. Hal itu akan membuat Bulan tampak dengan diameter sudut sebesar 33'09", cukup besar bila dibandingkan Bulan purnama lainnya.

Supermoon sendiri bisa terjadi karena jalur orbit Bulan saat mengelilingi Bumi tak melingkar sempurna, melainkan lonjong. Itu artinya, Bulan bisa saja berada ada jarak terdekat dan terjauh dengan Bumi.

Sementara gerhana Bulan total 31 Januari bertepatan dengan Supermoon, gerhana Bulan total pada 28 Juli akan bertepatan dengan Bulan di apogee atau Minimoon. Peristiwa ini adalah semacam kebalikan dari Supermoon; Bulan berada di jarak terjauh saat gerhana Bulan total terjadi.

Dengan begitu, kita akan menyaksikan Bulan purnama kecil untuk tahun 2018 yang digerhanai Bumi. Pada saat itu, diameter sudut Bulan hanya akan mencapai 29"05', cukup kecil bila dibandingkan Supermoon 31 Januari 2018.

Infografik gerhana Bulan total 31 Januari 2018. Kredit: Fred Espenak

Awal Malam vs Setelah Tengah Malam

Apakah Anda tipe orang yang tidak bisa begadang? Gerhana Bulan total 31 Januari 2018 bisa jadi pilihan pengamatan seru bersama teman atau keluarga. Tapi bila Anda suka begadang, gerhana Bulan total 28 Juli 2018 akan menjadi tontonan yang menarik sembari menunggu pagi.

Pada 31 Januari 2018, kita sudah bisa melihat gerhana Bulan total sejak Matahari terbenam. Bulan akan berada di langit timur dan tampak tergerhanai sebagian mulai pukul 18.48 WIB, lalu gerhana ini akan berakhir pada pukul 22.11 WIB.

Sementara itu, gerhana Bulan total pada 28 Juli 2018 terjadi setelah tengah malam, dengan gerhana sebagian akan dimulai pada pukul 01.24 WIB dan gerhana akan sepenuhnya berakhir pada pukul 05.19 WIB.

76 Menit vs 103 Menit

Ya, gerhana Bulan total 31 Januari 2018 berdurasi lebih pendek bila dibandingkan dengan gerhana Bulan total 28 Juli 2018.

Seperti yang telah disinggung di atas, gerhana 31 Januari 2018 akan terjadi mulai pukul 18.48 WIB dan berakhir pada 22.11 WIB. Di mana puncaknya akan terjadi pada pukul 20.31 WIB. Sementara itu, gerhana 28 Juli 2018 akan terjadi mulai pukul 01.24 WIB sampai 05.19 WIB, di mana puncaknya terjadi pukul 03.23 WIB.

Infografik gerhana Bulan total 28 Juli 2018. Kredit: Fred Espenak

Musim Hujan vs Musim Kemarau

Nah, ini yang terpenting. Cuaca. Butuh cuaca cerah untuk bisa mengamati peristiwa ini.

Gerhana Bulan total 31 Januari 2018 terjadi saat Indonesia masih sebagian besar terjadi musim hujan, atau bahkan puncak musim hujan. Walau begitu, untuk mengakalinya Anda bisa berkunjung ke daerah-daerah yang curah hujannya cenderung lebih rendah.

Untuk gerhana 28 Juli 2018, kita sepertinya bisa bernapas lega; sebab gerhana terjadi di musim kemarau, atau setidaknya sudah tidak di musim hujan lagi. Dengan begitu, kesempatan untuk mengamatinya jauh lebih besar.

Jadi, itulah perbedaan dan masing-masing keistimewaan dua gerhana Bulan total yang bisa disaksikan di seluruh Indonesia pada tahun depan. Jangan lupa tandai kalender Anda. Eits, bagi yang sudah punya kalender astronomi 2018 dari InfoAstronomy.org, tak perlu repot-repot menandai kalender, kami akan mengingatkan Anda melalui aplikasi Google Calendar.

Selamat bersiap berburu gerhana!

UNDUH: Sebagai panduan pengamatan dua gerhana Bulan total yang akan terjadi pada 31 Januari dan 28 Juli 2018, silakan unduh buku elektronik panduan gratisnya di sini.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com