Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Planet Mars Ternyata Memiliki "Ekor"

Bagaikan komet, planet Mars baru-baru ini diketahui memiliki "ekor". Namun, alih-alih ekornya terlihat jelas, ekor Mars merupakan ekor magnetik yang tak terlihat yang terbentuk oleh interaksi dengan angin matahari. Bagaimana rincian ekor magnetik ini terbentuk?
Planet Mars. Kredit: ESA/Hubble, NASA
Info Astronomy - Bagaikan komet, planet Mars baru-baru ini diketahui memiliki "ekor". Namun, alih-alih ekornya terlihat jelas, ekor Mars merupakan ekor magnetik yang tak terlihat yang terbentuk oleh interaksi dengan angin matahari. Bagaimana rincian ekor magnetik ini terbentuk?

Penemuan ini berhasil dilakukan berkat pengamatan menggunakan wahana antariksa Mars Atmosphere and Volatile Mission (MAVEN) milik NASA, yang saat ini berada di orbit Planet Merah. Wahana antariksa nirawak ini sebelumnya telah menjelaskan bagaimana Mars kehilangan atmosfernya.

Kali ini, sebuah tim dari NASA melaporkan pada pertemuan tahunan ke-49 dari American Astronomical Society's Division for Planetary Sciences di Provo, Utah seperti apa ekor magnetik di Mars, atau yang para astronom juluki sebagai magnetotail.

Ilustrasi magnetotail di Mars. Kredit: NASA
Mars tidak memiliki medan magnet global lagi, setelah sebuah proses yang belum dipahami dengan baik membuat planet tetangga Bumi ini kehilangan medan magnet globalnya miliaran tahun yang lal. Dengan tidak adanya medan magnet global, hal ini menyebabkan hilangnya atmosfer Mars juga, dan akhirnya menyebabkan lautan kuno di Mars mengalami penguapan.

Namun, ternyata masih ada sisa medan magnet peninggalan masa lalu yang berada di beberapa bagian permukaan Mars. Dalam penelitian ini, para astronom menemukan bahwa angin matahari berinteraksi dengan sisa medan magnet ini untuk menghasilkan ekor magnetik, dalam sebuah proses yang disebut sebagai rekoneksi magnetik.

Dalam proses rekoneksi magnetik itu, magnetotail terbentuk saat medan magnet yang dibawa oleh angin matahari bergabung atau berinteraksi dengan medan magnet yang berada di permukaan Mars. Proses ini juga bisa mendorong beberapa atmosfer Mars ke luar angkasa.

Karena magnetotail dibentuk dengan menghubungkan dua medan magnet. Akibatnya, ion di atmosfer Mars "terbang" ke luar angkasa dan mengalir ke magnetotail. Walaupun ekor magnetik ini tak kasat mata, namun MAVEN tetap dapat mendeteksinya dengan instrumen ilmiah yang dibekali di badannya; magnetometer.

"Model penelitian kami meramalkan bahwa rekoneksi magnetik menyebabkan magnetotail berputar hingga 45 derajat dari arah medan magnet yang dibawa oleh angin matahari," tutur Gina DiBraccio, pemimpin studi ini. "Ketika kami membandingkan dengan data MAVEN pada petunjuk medan magnet angin Mars dan angin matahari, hasilnya sangat cocok."

DiBraccio dan rekan-rekannya sekarang berencana untuk melihat bagaimana rekoneksi magnetik telah memengaruhi hilangnya atmosfer di Mars, dengan melihat apakah partikel yang hilang sesuai dengan area rekoneksi magnetik. Mereka juga ingin mengetahui bagaimana medan magnet permukaan memengaruhi ekor saat Mars berputar.

"Mars benar-benar rumit, tapi juga sangat menarik pada saat yang bersamaan," kata DiBraccio.


Sumber: NASA, NASA Goddard.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.