Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Menanti Minimoon, 9 Juni 2017

Pada Jumat, 9 Juni 2017, Bulan akan memasuki fase Bulan Purnama, yang kebetulan berada di jarak terjauhnya dari Bumi atau yang secara astronomis disebut sebagai apoge. Menariknya, Bulan Purnama 9 Juni 2017 adalah yang terkecil di tahun 2017, yang kini populer disebut sebagai Minimoon.
Ilustrasi perbandingan Supermoon vs Minimoon. Kredit: Timeanddate.com
Info Astronomy - Pada Jumat, 9 Juni 2017, Bulan akan memasuki fase Bulan Purnama, yang kebetulan berada di jarak terjauhnya dari Bumi atau yang secara astronomis disebut sebagai apoge. Menariknya, Bulan Purnama 9 Juni 2017 adalah yang terkecil di tahun 2017, yang kini populer disebut sebagai Minimoon.

Semacam kebalikan dari Supermoon yang merupakan kenampakan Bulan super besar, Minimoon adalah kenampakan Bulan ketika diameter sudutnya lebih kecil, paling kecil dari Bulan Purnama lainnya yang terjadi setiap bulan kalender.

Pada 9 Juni 2017 mendatang, jarak Bulan dari Bumi diperkirakan mencapai sekitar 406.000 kilometer, atau sekitar 50.000 kilometer lebih jauh daripada fase Bulan Baru pada 25 Mei 2017 lalu yang merupakan Supermoon.

Dengan begitu, ukuran diameter Bulan Purnama di langit pada 9 Juni 2017 mendatang jika dibandingkan dengan Bulan Purnama biasa adalah sekitar 7% lebih kecil, dan bila dibandingkan Supermoon maka akan sekitar 14% lebih kecil. Cahaya Minimoon juga 15% lebih redup.

Minimoon pada 9 Juni 2017 terjadi tepatnya pada pukul 20.11 WIB. Namun, kita sudah bisa melihat Bulan terbit sejak Matahari terbenam di tanggal yang sama hingga Matahari terbit keesokan harinya. Hal ini terjadi karena Bulan berkedudukan 180 derajat dari posisi Matahari di langit.

Karena berada di jarak terjauhnya dari Bumi, ukuran sudut Bulan di langit pada saat Minimoon adalah sekitar 29′23″, berbeda jauh dengan ukuran sudut Bulan ketika Supermoon yang mencapai 34′6″. Ukuran sudut atau diameter sudut sendiri adalah "diameter visual" suatu objek yang diukur sebagai sudut.

Minimoon (dan Supermoon) bisa terjadi karena dalam mengelilingi Bumi, orbit Bulan tidaklah berbentuk lingkaran sempurna, melainkan sedikit elips. Hal ini menyebabkan ada masa-masa ketika Bulan berada di jarak terjauh (apoge) maupun berada di jarak terdekat (perige).

Pengamatan Minimoon bisa dilakukan di seluruh wilayah Indonesia selama cuaca cerah. Saat Bulan Purnama mini pada 9 Juni 2017 mendatang, planet Saturnus juga kebetulan akan berada seolah di dekat Bulan. Namun karena jaraknya lebih jauh, kita butuh teleskop untuk mengamati cincin yang mengelilingi Saturnus.

Minimoon dan Saturnus. Kredit: Stellarium/InfoAstronomy.org
Selamat berburu Minimoon!


Sumber: EarthSky, Kalastro.id, Space.com.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.