Saran pencarian

Berburu Nebula Orion di Langit Malam

Orion merupakan rasi bintang yang mungkin paling mudah dikenali di langit malam karena memiliki tiga bintang sejajarnya yang khas. Sejak September kemarin, rasi bintang Orion telah masuk ke langit malam lagi, membuatnya bisa diamati lengkap dengan nebulanya yang juga bernama Orion.
Rasi bintang Orion lengkap dengan nebulanya di langit Bromo, Jawa Timur. Kredit: Martin Marthadinata
Info Astronomy - Orion merupakan rasi bintang yang mungkin paling mudah dikenali di langit malam karena memiliki tiga bintang sejajarnya yang khas. Pada akhir tahun ini, rasi bintang Orion bisa diamati di langit timur saat sebelum Matahari terbit, membuatnya bisa diamati lengkap dengan nebulanya yang juga bernama Orion.

Rasi bintang Orion atau Waluku ("Bintang Bajak") mungkin cukup dikenal oleh orang Jawa dari bagian deretan tiga bintang sabuk (Alnilam, Alnitak, dan Mintaka) sebagai deretan bintang Belantik atau Beluku. Bintang-bintang terangnya terletak pada ekuator langit dan terlihat dari seluruh dunia, sehingga membuat rasi ini dikenal secara luas.

Bintang-bintang utama rasi bintang Orion semuanya sangat mirip baik dari segi usia maupun ciri-ciri fisiknya, hal ini menandakan bahwa bintang-bintang tersebut mungkin saja memiliki asal pembentukan yang sama. Kecuali bintang Betelgeuse yang saat ini sudah di tahap bintang maharaksasa merah yang sekarat.

Rasi bintang Orion sangat bermanfaat untuk menentukan letak bintang-bintang lain. Dengan membuat garis khayal dari sabuk Orion ke arah barat daya, Anda bisa menemukan bintang Sirius (Alpha Canis Majoris) yang merupakan bintang paling terang di langit malam.

Sementara jika kita menarik garis khayal ke arah timur laut rasi bintang Orion, terdapat bintang Aldebaran (Alpa Tauri). Suatu garis ke arah timur melalui kedua bahu Orion menunjuk ke arah Procyon (Alpha Canis Minoris). Dan satu garis ke arah selatan akan menemukan nebula Orion.

Nah, nebula Orion (yang dikenal juga dengan Messier 42 atau M42 atau NGC 1976) adalah nebula besar yang terletak di selatan Sabuk Orion (tiga bintang sejajar) pada rasi bintang Orion. Nebula ini merupakan salah satu nebula yang paling terang, dan dapat dilihat menggunakan mata telanjang.

Cukup ironis memang. Mengingat julukan rasi bintang Orion adalah "Si Pemburu", Orion justru akan kita buru untuk menemukan nebulanya yang cantik.

Nebula Orion (kanan atas) dipotret di atas Gunung Slamet. Kredit: Burhanuddin Rabbani
Berburu nebula Orion paling baik dilakukan dengan teleskop. Cukup arahkan teleskop Anda pada bagian Pedang Orion. Nebula Orion seharusnya akan muncul di sela finderscope teleskop Anda semacam kabut samar berwarna merah jambu yang menyelimuti sepasang bintang. Dua bintang ini tidak memiliki nama resmi, jadi para astronom biasa menjulukinya sebagai Theta-1 dan Theta-2 Orionis.

Jika Anda menggunakan teleskop dengan aperture 3 inci dan lensa okuler yang memiliki pembesaran 40x atau 50x akan membuat Anda melihat bintang-bintang yang lebih terang yang membentuk empat anggota trapesium.

Berburu Nebula Orion. Kredit: Sky and Telescope
Begitu mata Anda telah mampu beradaptasi dengan kegelapan malam, Anda akan lebih mudah menemukan nebula Orion. Dan mungkin Anda akan kagum dan berteriak, "Wow!"

Tapi, walaupun dapat dilihat dengan mata telanjang, Anda perlu berada di lokasi yang langitnya masih bebas polusi atau daerah yang benar-benar gelap. Nebula ini terletak pada jarak 1.344 tahun cahaya dari Bumi dan merupakan daerah pembentukan bintang yang paling dekat dengan Bumi. Nebula Orion diestimasikan memiliki diameter 24 tahun cahaya dengan massa sekitar 2.000 kali massa Matahari.

Temukan rasi bintang Orion dengan mudah menggunakan bantuan aplikasi peta langit yang bisa diunduh di sini: InfoAstronomy.org/unduh
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com