Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Inilah yang Terjadi Jika Asteroid Besar Menabrak Bumi

Inilah yang Terjadi Jika Asteroid Besar Menabrak Bumi
Ilustrasi Bumi ditabrak Asteroid besar. Kredit: Shock!
Info Astronomy - Masih ingat fenomena melintas dekatnya asteroid 2012 DA14 pada 15 Februari 2013 lalu? Itulah asteroid terbesar yang melintas paling dekat ke Bumi dalam 100 tahun terakhir.

Bukannya menakut-nakuti, hanya memperingatkan, jangan pernah anggap remeh potensi bahaya asteroid yang menyelonong masuk Bumi. Untungnya, 2012 DA14 tidak sampai menubruk, jika tabrakan niscaya yang terjadi adalah malapeteka.

Asteroid 2012 DA14 adalah asteroid berdiameter 45 kilometer, atau sama dengan besarnya Gedung Putih di Amerika Serikat. Lalu apa yang terjadi jika steroid sebesar 2012 DA14 datang dan menabrak Bumi?

Para ilmuwan bisa memperkirakan dampaknya, dengan merujuk pada kejadian di masa lalu. Tepatnya pada 1908, sebuah meteoroid atau fragmen komet yang diperkirakan berbobot 100 juta kilogram lolos dari atmosfer di atas Tunguska, Siberia.

Dampaknya luar biasa, ledakan besar terjadi di langit, melepas energi dengan kekuatan 185 kali bom atom yang meluluhlantakkan Hiroshima, Jepang.

Untungnya, ledakan itu terjadi di kawasan terpencil, di tengah hutan. Korban nyawa berjatuhan, ratusan rusa, bukan manusia.

Langit "Terbelah"

Pernahkah Anda berpikir, saat sedang asyiknya menatap langit. Terlihat bintik kecil di langit, lalu bintik itu menjadi besar, dan Anda baru sadar jika itu adalah asteroid yang siap menabrak Anda.

Ledakan di Tunguska terjadi pada 30 Juni 1908, hanya beberapa saat setelah pukul 07.00 waktu setempat. Kala itu, seorang pria yang sedang duduk di kantor perdagangan Vanavara di Siberia sampai terlempar dari dari kursinya. Saking dahsyatnya ledakan.

Kepada para ilmuwan yang meminta keterangan padanya, pria itu melukiskan kejadian yang tak bakal dilupakan seumur hidupnya: langit "terbelah" dua, api berkobar dahsyat.

Meski berada dalam jarak 64 kilometer dari titik ledakan, pria tersebut merasakan panas luar biasa, hingga ia mengira pakaian yang dikenakannya terbakar -- demikian dimuat situs NASA. Sementara, saksi lain mengaku mendengar suara ledakan mirip berondongan meriam.

Meteorid Tunguska mereobos atmosfer Bumi dengan kecepatan 539.130 km/jam. Tak ada kawah yang tercipta akibat ledakan, sebab batu angkasa itu tidak sampai menghujam bumi.

Baru 19 tahun kemudian, pasca kejadian, tim peneliti mengunjungi lokasi kejadian. Mereka menemukan di pusat ledakan, pepohonan masih berdiri, namun semua cabang dan daun ambrol -- bukti dari adanya gelombang kejut yang sangat besar.

Dan, jika ada asteroid sebesar itu lagi sampai menabrak Bumi, dampaknya akan luar biasa.

Kejadian seperti di Tunguska diperkirakan terjadi di Bumi setiap 1.000 hingga 2.000 tahun. Tetapi karena komet pecah di udara dan tidak meninggalkan kawah, jejak mereka sulit untuk dilihat. Seperti yang terjadi di Tunguska, pepohonan kembali muncul, membentuk hutan di lokasi ledakan.

Anda dapat menonton video ilustrasi tentang apa yang terjadi jika asteroid besar menabrak Bumi di link ini.

Referensi: NASA

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.