![]() |
Ilustrasi dua bintang kerdil putih yang mengorbit dekat. Kredit: University of Warwick/ Mark Garlick. |
InfoAstronomy - Di salah satu sudut galaksi Bimasakti, hanya 150 tahun cahaya dari Bumi, sepasang bintang kerdil putih sedang mengitari satu sama lain, dengan jarak orbit yang kian dekat dari hari ke hari. Menurut para ilmuwan dari Universitas Warwick di Inggris, dua bintang tersebut sedang menuju tabrakan dahsyat!
Tabrakan dua bintang kerdil putih yang dikatalogkan sebagai WDJ181058.67+311940.94 ini kelak akan menghasilkan ledakan supernova yang diperkirakan akan bersinar lebih terang dari sepuluh kali Bulan purnama di langit Bumi kita. Keren, bukan? Lalu, kapan kita bisa menyaksikannya?
Kerdil putih sendiri adalah sisa bintang seperti Matahari kita yang sudah kehabisan bahan bakar, tapi sangat padat. Kedua bintang ini berada dalam sistem biner yang sangat rapat, saling mengorbit dengan jarak yang begitu dekat sehingga yang lebih besar terus-menerus menarik material dari pasangannya yang lebih kecil.
Sampai akhirnya, bintang yang lebih besar itu tak sanggup lagi menahan gravitasinya sendiri karena kelebihan massa, dan kelak akan meledak dalam supernova tipe 1a yang spektakuler.
Penemuan ini, yang dipublikasikan di jurnal Nature Astronomy, benar-benar bikin penasaran. Para astronom sudah lama menduga bahwa supernova tipe 1a—yang sering dipakai untuk mengukur jarak di alam semesta—berasal dari pasangan kerdil putih yang saling mengorbit. Tapi, ini pertama kalinya para astronom benar-benar menemukan sistem seperti ini yang jelas-jelas menuju tabrakan.
Penemuan ini, yang dipublikasikan di jurnal Nature Astronomy, benar-benar bikin penasaran. Para astronom sudah lama menduga bahwa supernova tipe 1a—yang sering dipakai untuk mengukur jarak di alam semesta—berasal dari pasangan kerdil putih yang saling mengorbit. Tapi, ini pertama kalinya para astronom benar-benar menemukan sistem seperti ini yang jelas-jelas menuju tabrakan.
James Munday, ketua penelitI dari Universitas Warwick, tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. “Selama bertahun-tahun, kami menantikan sistem biner kerdil putih yang masif dan berjarak tidak terlalu jauh dari Bumi seperti ini,” katanya.
“Ketika pertama kali melihat sistem ini dengan massa total yang sangat besar di dekat kita, saya dan tim langsung bersemangat. Bersama tim internasional, termasuk empat orang dari Warwick, kami langsung mengamatinya dengan teleskop-teleskop optik terbesar di dunia untuk tahu seberapa rapat sistem ini.”
Ternyata, setelah diamati oleh Munday dan rekan-rekannya, jarak antara kedua bintang ini hanya 1/60 dari jarak Bumi ke Matahari—atau sekitar 2,49 juta kilometer—sangat dekat dalam skala kosmik!
Empat Ledakan Dalam Satu Sistem!
Pasangan ini adalah yang termasif dari jenisnya yang pernah dikonfirmasi, dengan massa gabungan 1,56 kali massa Matahari kita. Ini berarti mereka pasti akan melewati batas kritis sistem biner tersebut. Saat satu bintang meledak, ia akan menyeret pasangannya ikut hancur dalam proses yang disebut detonasi kuadrupel—empat ledakan beruntun yang luar biasa.Apa saja empat ledakan itu? Pertama, ledakan terjadi di permukaan bintang paling masif yang bertugas menarik massa, lalu ledakan kedua adalah inti bintang tersebut yang meledak, melemparkan material ke segala arah. Material itu kemudian menghantam bintang pendampingnya, memicu dua ledakan lagi dengan cara yang proses ledakan yang sama dengan yang terjadi pada bintang paling masifnya tadi.
Kapan Bisa Diamati?
Jangan buru-buru siapkan teleskop. Menurut para astronom, fenomena detonasi kuadrupel ini tampaknya tidak akan terjadi dalam waktu dekat.
Saat ini, kedua kerdil putih diketahui mengorbit satu sama lain dalam waktu 14 jam. Dalam miliaran tahun, orbit mereka akan makin cepat hingga hanya 30-40 detik per putaran, dan ledakan itu sendiri cuma berlangsung beberapa detik.
Menurut perhitungan paling presisi yang dilakukan oleh para astronom, kita masih perlu menunggu sekitar 23 miliar tahun sebelum pertunjukan ini dimulai—jauh setelah Matahari kita kehabisan energi untuk runtuh, yang diperkirakan akan terjadi 5 miliar tahun lagi.
Ingrid Pelisoli, salah satu peneliti dari Warwick, bilang ini adalah penemuan yang sangat penting. “Menemukan sistem ini begitu dekat dengan kita menunjukkan bahwa mereka sepertinya cukup umum,” katanya.
Jadi, meski kita tak akan melihat tabrakan epik ini, penemuan ini tetapmembawa kita lebih dekat untuk memahami salah satu fenomena paling terang dan penuh teka-teki di alam semesta. Siapa sangka, tetangga kosmik kita ternyata menyimpan drama sebesar ini!
Sumber & Referensi:
- Higgs, W. (2025). Warwick astronomers discover doomed pair of spiralling stars on our cosmic doorstep. Warwick.
- Munday, J., Pakmor, R., Pelisoli, I., Jones, D., Sahu, S., Tremblay, P. E., ... & Cunningham, T. (2025). A super-Chandrasekhar mass type Ia supernova progenitor at 49 pc set to detonate in 23 Gyr. Nature Astronomy, 1-11.
- Whitt, K. K. (2025). Nearby doomed stars spiraling toward a gigantic collision. EarthSky.