Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Inilah Asal-usul Emas di Alam Semesta

Tahukah kamu dari mana asalnya emas?
Info Astronomy - Lewat artikel ini, InfoAstronomy.org ingin mengucapkan selamat atas keberhasilan ganda putri Indonesia Greysia Polii dan Apriyani Rahayu mendapatkan medali emas bulutangkis dalam ajang Olimpiade Tokyo 2020.

Nah, biar sambil belajar juga, tahukah kamu dari mana asalnya emas? Emas merupakan unsur kimiawi yang mudah dikenali dengan warna kuning metaliknya yang indah. Unsur yang satu ini sangat berharga karena langka, mampu bertahan terhadap korosi, konduktivitas listrik, kelenturan, keuletan, dan tentu keindahannya.

Ketika ditanya dari mana emas berasal, sebagian besar orang mungkin akan mengatakan emas didapatkan dari tambang, mendulang serpihan di sungai, atau mengekstraknya dari air laut. Namun, jawaban-jawaban tersebut tidak menjawab asal-usul sebenarnya dari emas.

Selama ribuan tahun terakhir, manusia telah mencari cara untuk dapat mengubah sebuah materi menjadi emas, atau dengan kata lain membuat emas sendiri, bukan dari alam. Namun, dengan semua kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, emas rupanya tidak bisa kita buat sendiri. Emas berasal dari suatu proses yang pasti sangat energetik di alam semesta.
Para ilmuwan telah mampu mengetahui dari mana unsur-unsur pada tabel periodik berasal. Dikutip dari UniverseToday.com, fenomena Big Bang menciptakan hidrogen, unsur paling ringan dan paling melimpah, bintang-bintang terbentuk dari hidrogen tersebut.

Saat bintang bersinar, mereka menggabungkan hidrogen menjadi unsur yang lebih berat seperti karbon dan oksigen. Dan seiring bertambahnya usia bintang, pada masa-masa terakhir kehiudupannya, bintang-bntang akan meledak dalam supernova, menciptakan logam seperti aluminium dan besi.

Nah, selama beberapa dekade terakhir, para ilmuwan telah berteori bahwa ledakan bintang ini juga menjadi asal-usul terbentuknya emas. Namun, ternyata tidak demikian. Ketika bintang meledak dalam supernova, mereka bisa berevolusi menjadi bintang neutron, bintang super padat yang massanya bisa satu setengah kali massa Matahari tetapi lebarnya hanya sebesar kota Jakarta. Saking padatnya, satu sendok teh materi dari permukaan bintang neutron dapat memiliki berat 10 juta ton!

Lalu, apa hubungannya bintang neutron dengan emas? Pada tahun 2017, akhirnya para ilmuwan tahu bagaimana pembentukan emas secara alami di alam semesta. Dengan menggunakan teleskop dan detektor tercanggih, para ilmuwan melihat emas tercipta dalam fenomena kosmis berupa dua bintang neutron yang bertabrakan melalui gelombang gravitasi yang mereka pancarkan.

Menurut Astronomy.com, hampir 85% bintang di alam semesta berada dalam sistem biner, istilah bagi dua bintang yang saling mengorbit satu sama lain. Jika dalam sistem biner kedua bintangnya adalah bintang yang masif (massanya minimum 8 kali massa Matahari), keduanya dapat mengakhiri hidup mereka sebagai sepasang bintang neutron.

Bintang-bintang neutron dalam sistem biner tersebut tetap akan mengorbit satu sama lain selama ratusan juta tahun. Namun, menurut Albert Einstein, dua bintang neutron tidak akan saling mengorbit selamanya. Pada suatu waktu, seiring semakin dekat satu sama lain karena tarikan gravitasi masing-masing, dua bintang neutron ini bisa bertabrakan.
Dilansir EarthSky.org, pada pagi hari tanggal 17 Agustus 2017, sebuah riak di ruang angkasa melewati planet kita. Riak tersebut terdeteksi oleh detektor gelombang gravitasi LIGO dan Virgo. Gangguan kosmis ini berasal dari sepasang bintang neutron seukuran Jakarta yang bertabrakan dengan kecepatan sepertiga kecepatan cahaya. Tabrakan terjadi di galaksi yang disebut NGC 4993, sekitar 130 juta tahun cahaya dari Bumi.

Bagaimana para astronom tahu kalau emas terbentuk dalam fenomena tabrakan bintang neutron itu? Arahkan sinar Matahari melalui prisma dan kamu akan melihat spektrum dari Matahari kita, warna pelangi yang menyebar dari cahaya biru (panjang gelombang pendek) ke cahaya merah (panjang gelombang panjang).

Spektrum tersebut berisi "sidik jari" dari unsur-unsur yang berada dan dikandung oleh Matahari. Setiap elemen ditandai dengan garis-garis gelap di dalam spektrum, yang mencerminkan struktur atom yang berbeda.

Nah, ketika mengamati cahaya dari tabrakan bintang neutron di galaksi NGC 4993 tadi, spektrumnya diketahui mengandung "sidik jari" unsur-unsur terberat di alam semesta, seperti platinum, emas, dan unsur-unsur "proses-r" lainnya.
Untuk pertama kalinya, manusia dapat melihat alam semesta mengubah materi menjadi emas. Dan menariknya, emas yang terbentuk secara alami itu tidak dalam jumlah kecil. Tabrakan antara dua bintang neutron yang satu ini menghasilkan setidaknya emas senilai 10 kali Bumi.

Dari sinilah akhirnya dapat disimpulkan (iya, dalam sains, kita harus mencari bukti dulu baru menyimpulkan, bukannya menyimpulkan dulu baru cari bukti-buktinya), semua emas yang ditemukan di Bumi juga berasal dari fenomena yang sama, yang terjadi jutaan hingga miliaran tahun sebelum Bumi dan tata surya terbentuk.

Saat Bumi terbentuk, unsur-unsur berat seperti besi dan emas tenggelam menuju inti planet. Namun, sekitar 4 miliar tahun yang lalu, Bumi dibombardir oleh beberapa asteroid besar. Dampaknya, beberapa emas pada Bumi akhirnya ada yang naik ke bagian mantel dan kerak. Di bagian itulah emas yang selama ini ditambang, yang pada akhirnya bisa sampai pada medali yang didapatkan oleh Greysia Polii dan Apriani Rahayu dalam Olimpiade.

Lalu bagaimana dengan emas yang dihasilkan dalam tabrakan bintang neutron di galaksi NGC 4993 tadi? Emas dan unsur lainnya dari fenomena tersebut akan tersebar dan bercampur dengan debu dan gas pada galaksi induknya, dan mungkin suatu hari emas tersebut akan menjadi bagian dari planet baru yang penghuninya akan memulai penelitian selama ribuan tahun untuk memahami dari mana asalnya, seperti yang kita lakukan.
Dukung kami untuk terus aktif
Merasa artikel ini bermanfaat untuk kamu? Mau kami bisa terus menerbitkan artikel astronomi bermanfaat lainnya? Kami butuh dukunganmu!

Beri Dukungan
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.