Saran pencarian

Venus Pernah Mendukung Kehidupan di Masa Lalu

Bumi adalah planet yang asri, satu-satunya planet yang mampu menampung kehidupan yang diketahui sejauh ini di tata surya. Tapi, pernahkah kamu membayangkan jika Bumi bukan satu-satunya planet yang laik huni?
Info Astronomy - Bumi adalah planet yang asri, satu-satunya planet yang mampu menampung kehidupan yang diketahui sejauh ini di tata surya. Tapi, pernahkah kamu membayangkan jika Bumi bukan satu-satunya planet yang laik huni?

Venus, planet tetangga Bumi kita, kemungkinan besar merupakan planet beriklim sedang seperti Bumi yang mampu menampung air dalam bentuk cair selama kurun waktu 2-3 miliar tahun pada masa lalu. Kehidupan bisa saja sempat ada di sana, memikirkan apakah di planet lain ada kehidupan atau tidak, selayaknya kita saat ini... atau sebagian dari kita sih.

Namun, hari ini, Venus telah berubah. Planet kedua dari Matahari ini memiliki suhu yang panas di siang dan malam harinya, sangat panas hingga bisa melelehkan timbal dengan mudah. Hal itu terjadi akibat efek rumah kaca yang berlebihan di sana. Atmosfernya yang sangat padat dan terutama terdiri dari karbon dioksida membuat panas Matahari yang diterimanya terperangkap, tidak bisa terpantul keluar. Mendarat di Venus adalah misi bunuh diri.

Walau begitu, penelitian baru menunjukkan bahwa planet "saudara dekat" Bumi ini mungkin pernah memiliki kondisi yang sangat asri seperti Bumi saat ini (Eh, memangnya Bumi sekarang masih asri?). Tetapi kondisi itu berubah hingga adanya transformasi dramatis yang terjadi lebih dari 700 juta tahun yang lalu yang merestrukturisasi atmosfer planet ini.

Penelitian ini sendiri dipresentasikan pekan lalu di Pertemuan Gabungan EPSC-DPS, yang mana didasarkan pada penelitian sebelumnya dari wahana antariksa Pioneer milik NASA yang sempat menghampiri Venus dan menemukan petunjuk bahwa planet itu pernah memiliki lautan air yang dangkal.

Dalam penelitian kali ini, Dr. Michael Way dan rekan-rekannya dari Goddard Institute for Space Studies telah menjalankan lima simulasi yang mengasumsikan tingkat cakupan air yang berbeda di seluruh planet Venus untuk melihat apakah iklim yang stabil dapat mendukungnya.

Hasilnya, tiga dari lima skenario mengasumsikan Venus memiliki topografi yang mirip dengan yang kita lihat hari ini tetapi dengan lautan rata-rata sedalam 310 meter, lapisan air dangkal rata-rata sedalam 10 meter, dan sejumlah kecil air yang terkunci di dalam tanah.

Para ilmuwan ini kemudian membandingkannya dengan skenario yang memperhitungkan sebuah planet dengan topografi seperti Bumi dan planet dengan lautan yang mencapai kedalaman 158 meter. Skenario itu kemudian ditambahkan dengan data bagaimana kondisi lingkungan planet 4,2 miliar tahun yang lalu, 715 juta tahun yang lalu, dan hari ini.

Hasil akhir dari simulasi itu, menurut IFLScience, mengungkapkan bahwa Venus pernah mampu mempertahankan suhu stabil antara 20 hingga 50° Celsius dalam kurun waktu selama sekitar 3 miliar tahun. Bahkan sekitar 4 miliar tahun yang lalu, Venus sempat mendingin dengan cepat setelah pembentukannya, menghasilkan atmosfer yang didominasi karbon dioksida. Dan sekitar 715 juta tahun yang lalu, atmosfer Venus kemungkinan besar didominasi nitrogen dengan cumlah CO2 dan metana sebanyak yang Bumi miliki saat ini.

Selama 3 miliar tahun ke depan, planet tetangga Bumi kita ini mungkin telah berevolusi menjadi seperti Bumi dan mengunci CO2 menjadi batuan silikat di permukaannya.

"Venus saat ini menerima hampir dua kali radiasi Matahari yang kita terima di Bumi. Namun, dalam semua skenario yang telah kami modelkan, kami telah menemukan bahwa Venus masih dapat mendukung suhu permukaan yang sesuai untuk air dalam bentuk cair," kata Dr. Way.

Kondisi Venus yang mendukung kehidupan di masa lalu itu mungkin saja bisa dipertahankan hingga hari ini jika saja peristiwa "bencana misterius" tidak terjadi. Jadi, menurut penelitian Dr. Way dan rekan-rekannya ini, antara 700 dan 750 juta tahun yang lalu, serangkaian peristiwa menyebabkan terjadinya pelepasan karbon dioksida yang tersimpan dalam batuan planet ini, sehingga Venus memiliki atmosfer yang tebal.

Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, para ilmuwan percaya bahwa peristiwa itu kemungkinan terkait dengan aktivitas gunung berapi di Venus. Magma panas dari muntahan gunung berapi melelehkan batuan pada permukaan sehingga melepaskan karbon dioksida dari batuan cair ke atmosfer.

Menarik juga ya kalau saja Venus masih mendukung kehidupan hingga saat ini. Kita mungkin punya tetangga dan bisa berkunjung ke planet mereka untuk sekadar merasakan bagaimana nyamannya rebahan di sana.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com