Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

April Ini, Citra Pertama dari Lubang Hitam akan Dirilis

Bersiaplah untuk apa yang mungkin menjadi salah satu temuan sains terbesar abad ini. Dalam waktu dekat, tampaknya sekelompok astronom akan mengungkap bagaimana citra lubang hitam untuk pertama kalinya.
Info Astronomy - Bersiaplah untuk apa yang mungkin menjadi salah satu temuan sains terbesar abad ini. Dalam waktu dekat, tampaknya sekelompok astronom akan mengungkap bagaimana citra lubang hitam untuk pertama kalinya.

Adalah proyek Event Horizon Telescope (EHT), yang sejak tahun 2017 telah sibuk meneliti lubang hitam di pusat galaksi kita untuk mengetahui bagaimana wujudnya dengan mencitrakannya.

Menurut rilisan persnya, mereka akan membuka konferensi pers pada 10 April 2019 mendatang untuk mengumumkan hasil "hasil terobosan" pengamatannya. Memang belum ada rincian apa pun, tetapi para astronom lainnya yakin mereka akan mengungkapkan hasil pertama dari misi pengamatan horison peristiwa lubang hitam.

Lubang hitam sendiri merupakan bagian dari ruang-waktu dengan efek gravitasi yang begitu kuat sehingga tidak ada apa pun, bahkan cahaya, yang dapat lepas dari genggamannya. Itu berarti, kita tidak mungkin dapat menangkap gambar langsung dari lubang hitam, karena mereka sama sekali tidak memancarkan cahaya yang terlihat.

Lubang hitam juga diketahui menelan semua bentuk radiasi elektromagnetik, yang berarti kita tidak dapat mengamatinya menggunakan gelombang radio, gelombang sinar-X, sinar gamma, maupun jenis teleskop lainnya.

Namun, kita dapat mengamati horison peristiwa dari sebuah lubang hitam, sebuah "titik tidak dapat kembali" dari lubang hitam di mana ketika sebuah materi melewati titik itu, maka tidak ada yang bisa lolos dari tarikan gravitasi lubang hitam. Oleh karena itu, bila EHT pada 10 April ini mengumumkan citra pertama dari lubang hitam, kita sebenarnya sedang melihat bagian horison peristiwanya.

Bagaimana para astronom dapat mencitrakan horison peristiwa lubang hitam? Proyek EHT terdiri dari jaringan teleskop radio global yang tersebar di seluruh planet Bumi, yang kesemua teleskop radionya diarahkan untuk menatap Sagitarius A*, sebuah lubang hitam supermasif di pusat galaksi Bimasakti, dan sebuah lubang hitam di galaksi elips raksasa M87.
Jaringan teleskop radio global yang tergabung dalam proyek EHT menjadikan EHT seperti teleskop "virtual" dengan diameter sebesar planet Bumi. Ya, seluruh teleskop radio yang tersebar di berbagai penjuru dunia ini bergabung menjadi satu "mata" raksasa untuk melihat lubang hitam.

Telah memulai pengamatannya pada April 2017, tampaknya April 2019 ini para astronom yang tergabung dalam EHT telah merampungkan hasil penelitian mereka, sehingga siap untuk dirilis ke publik.

"EHT mengumpulkan 'cahaya' dari lubang hitam menggunakan sejumlah teleskop radio yang tersebar di seluruh Bumi. Teleskop-teleskop radio itu bekerja mengumpulkan data apa pun dari lubang hitam yang diamati, untuk nantinya diolah untuk membuat citra lubang hitam," tulis para astronom di situs web resmi proyek EHT.

Menurut para astronom dalam proyek EHT, cahaya yang berhasil mereka kumpulkan dengan EHT telah memberikan beberapa indikasi tentang struktur lubang hitam. Algoritma pencitraan mereka kembangkan diklaim telah mampu mengolah data yang terkumpul untuk dapat lebih presisi dalam merekonstruksi bagaimana wujud lubang hitam.

Hasil EHT telah dirilis! Cek di sini: https://www.infoastronomy.org/2019/04/inilah-wujud-horison-peristiwa-lubang.html
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com