Menjelajahi alam semesta dengan kapal antariksa. Kredit: Thelightworks.com |
Penjajahan luar angkasa adalah topik yang kontroversial bagi beberapa orang, dan untungnya bukan termasuk saya. Beberapa orang percaya kita seharusnya tidak perlu menghabiskan uang, waktu, dan sumber daya untuk menjelajahi antariksa karena masih banyak masalah di Bumi kita.
Sementara yang lainnya percaya bahwa dengan menjajah planet lain, kita hanya akan membawa kekacauan ke planet-planet itu, seperti yang kita lakukan di sini, di Bumi. Dan sisanya, ada yang percaya bahwa menjelajah planet lain akan menjadi sesuatu yang keren, tapi kita belum sanggup, jadi untuk apa repot-repot mencoba?
Nah, kawan-kawan yang pesimistis, mari kita mulai membuka pikiran dan melihat segalanya dari perspektif yang berbeda. Sebenarnya, penting bagi kita untuk berani pergi ke tempat-tempat di alam semesta yang belum pernah ada yang mengunjungi sebelumnya.
Saya sadar betul ada banyak masalah dan kerusakan yang masih harus kita perbaiki di Bumi seperti kemiskinan, kelaparan, penyakit, pertumbuhan ekonomi yang buruk, perang, perubahan iklim, kaum Bumi datar, dll. Dan ya, penjelajahan luar angkasa adalah tugas yang sangat sulit yang mengharuskan kita untuk mengumpulkan semua sumber daya intelektual dan material.
Tapi mari kita lihat sekilas sejarahnya.
Manusia berevolusi di satu benua, tapi sekarang kita hidup di hampir setiap pulau yang ada di Bumi. Migrasi awal membuat kita menjadi spesies superior yang kini "menguasai" Bumi. Di zaman dahulu, ketika orang-orang Eropa menyadari ada benua baru di luar sana, mereka tidak gentar bepergian ke benua tersebut menggunakan kapal untuk menyeberangi lautan yang berbahaya.
Orang-orang Eropa di zaman dahulu tersebut juga tidak berpikir seperti, "Mari kita perbaiki dulu kerusakan kita di Eropa ini. Baru kita fokus menjelajahi benua dan kepulauan baru itu."
Faktanya, orang-orang Eropa justru tetap menjelajahi benua atau kepulauan yang mereka temukan, lalu menjajah area tersebut, seperti yang pernah dilakukan Belanda terhadap Indonesia. Orang-orang Eropa melihat kesempatan itu dan mereka merebutnya.
Ini lantas bisa menjadi bukti bahwa kolonisasi adalah sifat alami kita sebagai manusia. Kita adalah penjelajah. Jadi, mengapa kita harus menolak satu sifat yang telah membuat kita maju sejauh ini?
Lalu, bagaimana dengan kerusakan yang ada di Bumi? Mari kita tanyakan kepada diri kita sendiri, "Sudahkah saya aktif menjaga lingkungan tetap bersih? Sudahkah saya memanfaatan sumber daya alam yang sewajarnya dan dengan bertanggung jawab?" Jika jawabannya "belum", maka berhenti dulu berteriak "Jaga Bumi Kita", dan mulailah melakukan sesuatu yang nyata.
Memang terkadang manusia lebih suka aktif ikut dalam gerakan-gerakan seremonial yang katanya "Menjaga Bumi", padahal tak ada tindakan nyata sama sekali setelah mengikuti gerakan tersebut.
Banyak manusia yang mengetahui dan sadar akan rusaknya lingkungan Bumi, tetapi di hati mereka tidak tertanam kesadaran untuk ikut berpartisipasi dalam merawat dan menjaganya. Justru mereka seenaknya membuang sampah sembarangan, ada yang di sungai, di tempat umum, bahkan di tempat ibadah.
Bukan hanya itu, banyak pula di antara mereka ada yang tak peduli dengan polusi udara yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor yang dimiliknya, menebang pohon di hutan, dan membuang zat berbahaya di kawasan perairan demi kepentingan pribadi. Belum lagi pemakaian energi dalam jumlah besar dan terbuang cuma-cuma yang dilakukan yang akhirnya mengakibatkan banyak ketidakseimbangan pada Bumi.
Tak mengherankan dari kejadian-kejadian tersebut, timbul bencana yang tidak kita inginkan. Mulai dari banjir, tanah longsor, kelaparan, keracunan, krisis energi, kemiskinan, kaum Bumi datar, dan lain sebagainya. Ironisnya lagi, jika hal tersebut dilakukan secara berlarut-larut, maka tidak menutup kemungkinan Bumi ini akan hancur sepenuhnya.
Tentunya, sebelum hal yang sangat mengkhawatirkan itu benar-benar terjadi, sudah seharusnya kita sebagai manusia untuk merawat dan menjaga Bumi. Dan sadarkah Anda? Salah satu cara menjaga Bumi adalah dengan menjelajahi luar angkasa.
Menjelajahi luar angkasa bukanlah sebuah kegiatan untuk meninggalkan Bumi dengan kerusakannya. Dengan menjelajah luar angkasa, nantinya bakal ada banyak manfaat bagi kita. Mulai dari munculnya teknologi luar angkasa yang baru, lapangan pekerjaan baru untuk mengurangi kemiskinan, sumber daya baru dari ekstraksi mineral yang ada di planet Mars atau sebongkah asteroid, kekuatan ekonomi dari dari perdagangan antarplanet, dan masih banyak lagi.
Misi menjelajahi luar angkasa tampaknya adalah salah satu cara terbaik untuk menyelamatkan Bumi. Kerusakan lingkungan Bumi paling parah diakibatkan oleh industri yang menghasilkan polusi udara, pencemaran lingkungan, hingga pencemaran air bersih.
Bagaimana jika kita pindahkan saja seluruh industri di Bumi ke luar angkasa? Kita bisa memanfaatkan Matahari sebagai sumber energi, menambang asteroid atau planet lain untuk mencari sumber daya terbarukan, sekaligus menjaga Bumi kembali bersih dari polusi yang dihasilkan para industri tadi.
Itu adalah bagaimana penjelajahan antariksa bisa mengarahkan perkembangan kita sebagai peradaban cerdas untuk jauh lebih maju. Jadi, mari kita menjelajah, tapi tidak lupa dengan menjaga rumah sendiri sebaik mungkin.
Referensi: Scientific American, Standford University, ScienceABC.