Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

Benarkah Ekuinoks Menyebabkan Suhu Panas?

Belakangan ini, bagi Anda yang merupakan sosialita, mungkin telah mendapatkan kabar bahwa akan ada peristiwa ekuinoks pada 21 Maret 2017 yang menyebabkan suhu panas. Benarkah kabar tersebut?
Ilustrasi posisi Bumi saat ekuinoks terjadi. Kredit: Przemyslaw Idzkiewicz
Info Astronomy - Belakangan ini, bagi Anda yang merupakan sosialita, mungkin telah mendapatkan kabar bahwa akan ada peristiwa ekuinoks pada 21 Maret 2017 yang menyebabkan suhu panas. Benarkah kabar tersebut?

Perlu diketahui dulu, ekuinoks untuk Maret 2017 ini sebenarnya terjadi pada tanggal 20 Maret 2017. Dari kesalahan tanggal ini pun tampaknya sudah bisa dilihat bahwa kabar "ekuinoks yang menyebabkan suhu panas" tersebut tidak benar. Ekuinoks yang terjadi pada 21 Maret hanya berlaku untuk tahun kabisat.

Lalu, apa itu ekuinoks? Bagi orang awam, istilah ini mungkin terdengar asing. Bagi orang awam, istilah "Ekuinoks" mungkin terdengar asing. Dalam KBBI edisi V, ekuinoks adalah saat Matahari melintasi ekuator sehingga siang dan malam bagi tempat-tempat di lintang 0° sama panjangnya.

Kata "Ekuinoks" sendiri merupakan kata serapan dari kata aslinya "Equinox" yang berasal dari bahasa Latin "Aequus" (yang berarti sama) dan "Nox" (yang bermakna malam), karena selama ekuinoks, panjang siang dan malam sama, masing-masing sekitar 12 jam.

Secara teori, ekuinoks adalah hari saat Matahari tepat melewati garis ekuator Bumi (lihat gambar di atas). Ekuinoks menandakan awal musim semi di belahan Bumi utara dan awal musim gugur di belahan Bumi selatan. Ekuinoks berhubungan erat dengan Bumi bulat, lho. Untuk Anda yang penggemar Bumi datar sebaiknya jangan teruskan membaca agar tidak terpelatuk.

Apa pengaruh negatif ekuinoks bagi wilayah Indonesia yang notabene berada di wilayah ekuator? Singkatnya, tidak ada pengaruh negatif sama sekali.

Bagi orang yang tinggal di garis ekuator yaitu wilayah yang memiliki nilai lintang tempat pada kisaran 0 derajat seperti kota Pontianak, di siang hari mereka akan menyaksikan saat-saat Matahari berada di titik tertinggi atau tegak lurus di atas kepala atau bahasa ilmiahnya adalah: kulminasi Matahari tepat berada di titik zenith.

Orang-orang ekuator juga akan menyaksikan secara praktis Matahari terbit tepat di titik timur dan terbenam tepat di titik barat.

Oh iya, ekuinoks juga terjadi dua kali dalam setahun, yakni ekuinoks Maret dan ekuinoks September. Untuk Maret 2017 ini, ekuinoks terjadi pada tanggal 20 Maret 2017 pukul 17.29 WIB. Sementara ekuinoks September terjadi tanggal 23 September 2017 pukul 03.02 WIB.

Jadi, itulah ekuinoks, peristiwa saat Matahari bergerak melalui ekuator. Ekuinoks bukan merupakan fenomena seperti gelombang panas yang pernah terjadi di Afrika dan Timur Tengah, yang dapat mengakibatkan peningkatan suhu udara secara ekstrem.

Suhu siang hari di Indonesia dan wilayah-wilayah lain di ekuator saat ekuinoks tidak akan jauh berbeda saat sedang tidak ekuinoks, alias tidak akan naik hingga 40 derajat Celcius.

Jika Anda tetap merasakan kepanasan saat siang hari, itu tandanya Anda harus mulai menanam pohon agar area sekitar Anda menjadi lebih rindang, bukannya menyebar berita hoax yang meresahkan tanpa pertanggungjawaban. Selamat menyambut ekuinoks!


Sumber: EarthSky.org, Timeanddate.com, In-the-sky.org
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.