Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Planet Saturnus Punya Dua "Death Star" yang Mengorbitnya

Death Star, atau bernama resmi DS-1 Orbital Battle Station, adalah stasiun luar angkasa yang juga merupakan senjata super seukuran Bulan dalam film "Star Wars". Di dunia nyata, ternyata ada dua Death Star yang mengelilingi Saturnus, yang sayangnya kali ini hanya merupakan satelit alami.
Kiri: Mimas, kanan: Tethys, dua satelit alami Saturnus yang mirip Death Star. Kredit: NASA/JPL-Caltech/SSI
Info Astronomy - Death Star, atau bernama resmi DS-1 Orbital Battle Station, adalah stasiun luar angkasa yang juga merupakan senjata super seukuran Bulan dalam film "Star Wars". Di dunia nyata, ternyata ada dua Death Star yang mengelilingi Saturnus, yang sayangnya kali ini hanya merupakan satelit alami.

Di sebelah kiri pada gambar di atas, Anda sedang melihat Mimas, satu dari dua satelit alami milik Saturnus yang mirip Death Star. Mimas ditemukan pada 17 September 1789 oleh astronom Sir William Herschel.

Pada saat ditemukan, satelit alami ini diberi nama berdasarkan jaraknya dari planet bercincin. Mimas yang memiliki orbit terdekat dengan Saturnus, maka disebut Saturnus I. Namun tidak sampai tahun 1847, ketika anak Herschel, John, menyarankan satelit-satelit penemuan ayahnya diberi nama sesuai mitologi Yunani, nama Saturnus I pun diubah jadi Mimas.

Mimas merupakan salah satu objek Tata Surya yang paling banyak memiliki kawah di permukaannya. Kawah yang tumpang tindih menutupi hampir seluruh permukaannya, dengan berbagai ukuran mulai dari diameter 20 hingga 140 kilometer.

Kawah paling besar dan menganga yang membuat Mimas mirip Death Star bernama Kawah Herschel, yang memiliki lebar 140 km, mencakup hampir sepertiga dari diameter Mimas (396 km). Untungnya, di kawah ini tidak ada penembak laser.

Sementara itu, satelit alami Saturnus mirip Death Star yang berada di sebelah kanan pada gambar di atas bernama Tethys. Death Star yang satu ini lebih besar dari Mimas, diameternya 1.062 kilometer, tapi dengan permukaannya sebagian besar dipenuhi kawah kecil.

Kawah besar yang membuatnya mirip Death Star disebut Kawah Odysseus. Kawah tersebut memiliki diameter 445 kilometer, atau sekitar dua perlima dari diameter Tethys, menjadikannya salah satu kawah terbesar di Tata Surya.

Jadi, dua Death Star yang mengorbit Saturnus ini bukan merupakan tanda kedatangan Empire ke Tata Surya kita untuk menghancurkan seluruh planet termasuk Bumi, melainkan hanya satelit alami biasa layaknya Bulan yang mengorbit Bumi. May the force be with you.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.