Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Bintang Sekarat Ini Menembakan Bola Plasma, Apa Sebabnya?

Gumpalan bola plasma besar telah teramati melesat dari arah sebuah bintang maharaksasa merah yang sekarat. Bintang sekarat tersebut menembakan bola-bola plasma dengan kecepatan tinggi. Apa penyebabnya, ya?
Ilustrasi bintang sekarat V Hydrae yang menembakan bola plasma. Kredit: NASA/ESA/STScl
Info Astronomy - Gumpalan bola plasma besar telah teramati melesat dari arah sebuah bintang maharaksasa merah yang sekarat. Bintang sekarat tersebut menembakan bola-bola plasma dengan kecepatan tinggi. Apa penyebabnya, ya?

Bintang yang dimaksud adalah bintang maharaksasa merah bernama V Hydrae, terletak sekitar 1.200 tahun cahaya jauhnya dari Bumi kita. Bintang maharaksasa merah ini telah masuk fase sekarat karena telah hampir menghabiskan seluruh bahan bakar yang digunakannya untuk bersinar.

Seperti bintang-bintang sekarat yang hampir mencapai akhir hidup mereka, bintang maharaksasa merah V Hydrae ini melontarkan lapisan terluarnya ke segala arah di ruang sekitarnya. Namun, pelontaran lapisan luar ini tidak menjelaskan dari mana sebenarnya gumpalan bola plasma itu berasal.

Dengan menggunakan Teleskop Antariksa Hubble, para astronom memperkirakan gumpalan bola plasma itu berasal dari sebuah bintang pendampingnya yang tak terlihat, yang mungkin terjebak dalam orbit elips yang membawanya berada dekat dengan atmosfer bintang maharaksasa merah setiap 8,5 tahun.

Saat bintang pendamping itu berada dekat dengan VY Hydrae, gas dan debu kosmik yang berada di atmosfer V Hydrae akan membentuk cakram yang mengelilingi bintang pendamping. Cakram tersebut, entah bagaimana, merupakan asal dari gumpalan bola plasma yang melesat.

Ilustrasi. Kredit: NASA/ESA/STScl
Sekelompok tim astronom internasional telah mempelajari V Hydrae menggunakan Teleskop Antariksa Hubble selama periode 11 tahun, dari 2002 sampai 2004, lalu kemudian dilanjutkan dari 2011 hingga 2013.

Para astronom ini menemukan bahwa setiap gumpalan bola plasma yang ditembakan memiliki suhu sekitar 10.000°C. Para astronom juga telah melihat gumpalan bola plasma yang sama sejak tahun 1986, termasuk yang sudah berjarak 60 miliar kilometer jauhnya dari bintang V Hydrae.

Dengan menggunakan data ini, tim astronom menciptakan model komputer untuk meneliti bagaimana pergerakan bola plasma, dan menyimpulkan bahwa bola-bola plasma tersebut datang dari cakram akresi yang mengelilingi sang bintang pendamping.

"Bintang mahaaksasa merah tidak memiliki cakram akresi, tetapi kemungkinan besar memiliki bintang pendamping, yang diperkirakan memiliki massa yang lebih rendah karena bintang pendamping tersebut berkembang lebih lambat," kata Raghvendra Sahai dari Jet Propulsion Laboratory NASA.

"Cakram akresi ini sangat stabil karena telah mampu menembakan banyak bola plasma selama kurang lebih 400 tahun tanpa berhenti. Ke depannya, mungkin tarikan gravitasi V Hydrae dapat menyebabkan bintang pendamping bergerak spiral ke dalam inti bintang sekarat tersebut. Namun, kami tidak tahu nasib akhir bintang pendamping ini," tutup Sahai.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.