Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

Membandingkan Ukuran Bumi dengan Planet Jupiter

Sejak Galileo Galilei pertama kali mengamati planet Jupiter pada tahun 1610 menggunakan teleskop yang ia desain sendiri, para ilmuwan dan astronom di dunia telah sangat terpesona oleh planet Jovian yang satu ini. Seperti apa jadinya jika Bumi dibandingkan dengan Jupiter?
Info Astronomy - Sejak Galileo Galilei pertama kali mengamati planet Jupiter pada tahun 1610 menggunakan teleskopnya, para astronom lain di seluruh dunia telah sangat terpesona oleh planet Jovian yang satu ini. Seperti apa jadinya jika Bumi dibandingkan dengan Jupiter?

Jupiter sendiri merupakan planet terbesar di tata surya kita. Planet ini merupakan kumpulan besar gulungan gas dan badai yang dahsyat, yang menyatu karena tarikan gravitasi kuat dari intinya. Ukuran Jupiter hanya sedikit lebih kecil dari ukuran bintang kerdil cokelat, namun Jupiter tidak dapat diklasifikasikan sebagai bintang kerdil coklat karena tidak cukup besar massanya.

Gaya gravitasi Jupiter yang besar juga sukses mengikat lebih dari 60 satelit alami dalam orbit yang mengitarinya. Setidaknya, ada empat satelit alami terbesar milik Jupiter, yakni Io (diameter 3.642 km), Europa (3.122 km), Ganimede (5.262 km), dan Kalisto (4.820 km). Keempat satelit ini disebut satelit Galilean karena Galieo yang menemukannya saat sedang mengamati Jupiter untuk kali pertama.

Ukuran, Massa dan Kepadatan
Bumi memiliki radius rata-rata 6.371 km dan massa 5,97 × 10^24 kg, sedangkan Jupiter memiliki radius rata-rata 69.911 km dan massa 1,8986 × 10^27 kg.

Sederhananya, Jupiter berdiameter hampir 11 kali diameter Bumi, dan volumenya 1.321 kali lebih besar dari Bumi. Namun, kepadatan Bumi secara signifikan lebih tinggi karena merupakan planet terestrial (berbatu), yakni 5,514 g/cm³, dibandingkan dengan Jupiter yang hanya 1,326 g/cm³ karena ia merupakan planet raksasa gas.

Oleh sebab itu, sebagai planet raksasa gas, Jupiter tidak memiliki permukaan yang padat dan solid seperti Bumi untuk dipijak, melainkan hanya gas dan gas saja hingga ke intinya yang diperkirakan padat. Diperkirakan, tekanan atmosfer Jupiter sama dengan 1 bar, yakni tekanan pada permukaan laut Bumi.
Perbandingan ukuran Jupiter, Bumi, Bulan. Kredit: Wikimedia
Komposisi dan Struktur
Seperti yang sudah disinggung di atas, Bumi adalah planet terestrial, yang berarti terdiri dari mineral silikat dan logam yang dibedakan antara inti logam dan mantel silikat dan kerak. Inti itu sendiri juga dibedakan, antara inti dalam dan inti luar (yang berputar dalam arah yang berlawanan rotasi Bumi).

Bentuk Bumi sendiri tidak bulat sempurna, melainkan bulat pepat (oblate spheroid), sebuah bentuk bola yang sedikit pipih di kedua kutubnya, sehingga ada semacam tonjolan di sekitar ekuator. Tonjolan di ekuator Bumi ini adalah hasil dari rotasi Bumi, dan menyebabkan diameter di ekuator menjadi 43 kilometer lebih besar daripada diameter dari kutub ke kutub.

Sebaliknya, Jupiter tersusun dari materi gas dan cairan yang terbagi antara atmosfer gas di luar dan interior yang lebih padat. Atmosfer luar Jupiter terdiri dari sekitar 88-92% hidrogen dan 8-12% helium dengan sisanya terdiri dari unsur-unsur lain.

Atmosfer Jupiter juga mengandung sejumlah metana, uap air, amonia, dan senyawa berbasis silikon serta sejumlah benzena dan hidrokarbon lainnya. Ada juga karbon, etana, hidrogen sulfida, neon, oksigen, fosfin, sulfur, dan kristal amonia beku.

Sementara itu, diyakini bahwa inti Jupiter adalah campuran elemen-elemen padat, lapisan di sekitarnya adalah hidrogen metalik cair dengan beberapa helium, dan lapisan luar terutama terbentuk dari molekul hidrogen. Inti Jupiter juga telah diketahui merupakan inti berbatu, tidak seperti atmosfer luarnya yang hanya gas saja.

Juga seperti Bumi, bentuk Jupiter adalah bulat pepat. Bahkan, pipihnya kutub Jupiter nampak lebih besar daripada Bumi, yakni 0,06487 ± 0,00015, dibandingkan dengan Bumi yang hanya 0,00335. Hal ini disebabkan Jupiter yang rotasi sangat cepat, menyebabkan radius khatulistiwa planet Jupiter sekitar 4600 km lebih besar dari diameter dari kutub ke kutub.

Bila Planet Gas, Mengapa Gas Jupiter Tidak Menyebar?
Kamu mungkin bertanya-tanya, bila Jupiter adalah planet raksasa gas, bagaimana mungkin gas di sana bisa mempertahankan bentuknya sebagai planet? Bukannya tercerai berai?

Pertama, kita harus pahami juga fakta bahwa gas merupakan materi. Sama seperti materi lain di alam semesta, gas memiliki massa dan gravitasi. Jadi, jika kamu bisa mengumpulkan banyak gas hingga massanya setara dengan massa Bumi, maka tarikan gravitasi gas tersebut juga akan sama dengan tarikan gravitasi Bumi. Hanya saja, diameter kumpulan gas tersebut akan jauh lebih besar daripada diameter Bumi karena gas bukan materi yang solid. 

Nah, dalam kasus Jupiter, ia memiliki amat sangat banyak gas. Begitu banyak gas hingga massanya bisa seberat 2,5 kali total massa gabungan seluruh planet di tata surya!

Jumlah gas yang begitu banyak ini membuat massanya juga begitu besar. Nah, massa berbanding lurus dengan gravitasi. Dengan kata lain, tarikan gravitasi Jupiter juga sama besarnya.

Percepatan gravitasi di Jupiter diketahui mencapai sekitar 24,7 meter per detik, atau 2,5 kali percepatan gravitasi Bumi. Hal itu membuat kecepatan lepas dari tarikan gravitasi Jupiter mencapai hampir 60 kilometer per detik. Itulah yang membuat gas di Jupiter tetap mempertahankan bentuknya sebagai planet, mereka tidak bisa lepas dari tarikan gravitasi di sana.

Jadi, bila kita membandingkan Jupiter dengan Bumi, sudah jelas Bumi tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan si raja planet ini.
Dukung kami untuk terus aktif
Merasa artikel ini bermanfaat untuk kamu? Mau kami bisa terus menerbitkan artikel astronomi bermanfaat lainnya? Kami butuh dukunganmu!

Beri Dukungan
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com